Monday, May 30, 2022

TETANGGA KOSANKU

Kisah sex ini bermula saat aku kuliah di Jakarta,dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Radit. Aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah. Hanya sebuah kamar dan langsung kamar mandi didalam dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini.

Karena yang tinggal rata2 para pekerja shift kadang aku jarang berjumpa dengan mereka. Ada 1 cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Sari. Usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.

Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk menunggu mba Sari lewat pulang kerja. Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.

“Sore mba Sari,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah. “Iya Radit” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku. “koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?” “iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel” “Mmmh,ntar mau beli makan bareng ga mba ?” “Engga kayanya Radit,aku boleh nitip aja ya ?” “Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”

Sebelum masuk kekamarnya mba Sari memberiku uang dua puluh ribuan dan nitip makanan untuk nanti malam. Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu. Tok tok tok

“Mba Sari…..”

Karena ga ada jawaban aku langsung buka pintu dan mendapati mba Sari terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur. Tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.

Perlahan mba Sari membuka matanya dan tersenyum padaku.“Kamu baik banget Radit” katanya dengan nada pelan.

”Ah gapapa mba,kasian aja mba nya kecapean,kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”

“Ga usah,nanti ngerepotin kamu Radit”

Aku ga dengerin omongannya,seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit

kakinya,memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgar selutu dan baju kaos

rumahan. Aku mulai pijit jari-jari kaki mba Sari sampai ketumit. Baru sebentar kayanya mba Sari

udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia

terbangun lagi.

“Aduh Raditmaaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.

“hehehee iya donk,kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.

“iihh kamu bisa aja,ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya ?”

“iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja,kalo mba mau aku pijitin

betisnya sekalian ya ?” Tanya ku pada mba Sari.

“Kamu yakin gapapa ?”

“iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba,lagian mba Sari juga enak mijitnya

kulitnya halus banget”

Mba Sari hanya tersenyum lalu membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal. Dan

aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu. Saat itu aku ga tau mba Sari

memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia

kayanya membuka pengait bra nya. Dan mulai tengkurap lagi.

Aku berfikir kayanya mba Sari udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan

saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan leluasa menyentuh

kulitnya yang sangat terawat itu. Baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang

merespon dan langsung aja seketika celanaku menjadi sempit karena si otong udah berdiri

duluan.

“kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Radit?”

Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.

“ Eh oH iya iya bisa mba Sari”jawabku gelagapan.

“Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih”katanya lagi.“iya mba Sari aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”

Aku duduk menyamping disebelah mba Sari. Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju

mba Sari keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih

mulus dan tanpa cacat sedikit pun.

Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi

dia udah membuka pengait bra nya. Saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal

lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan

belakang lehernya.

mba Sari seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka

bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang

besar itu. Aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras

dari tadi. Cerita Seks Jablay

Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Sari yang bohai

seperti orang menunggang kuda. Aku mulai acupressure punggung mba Sari dengan menekan

kedua jempolku dititik syarafnya.

tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan

sangat kencang. Bukanya marah mba Sari mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya

bergesekan terus dengan penisku. Aku tau dia udah mulai terangsang dengan mengeluarkan

erangan-erangan erotis dari mulutnya.

“mmmh oohhh enak Radit terusss ditekan lagiiii”

Seketika mba Sari membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya

kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas. Tanpa

banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun

membalasnya. Kamipun berciuman . Tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang

mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.

“Radit aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang”katanya sambil membuka

celana dan celana dalamnya.

“Iya mba Sariku sayang”kataku juga sambil membuka semua pakaianku.

Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya. Mba Sari

keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 14 cm dan diameter 4

cm.Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Sari masi dibawah,aku menciumnya dengan

lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir

putingnya, tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku

rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir

kewanitaanya,itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.

“ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Sari.

Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup

putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan

kanan. Seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku

diputingnya.

Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan

kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Sari yang bertubuh

bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus

dan bibir vagina yang bewarna kemerahan.

Bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku

hisap dan aku pelintir dengan mulutku. Mba Sari tidak kuasa menahan nikmat yang aku

berikan,badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar,mulutnya mengoceh tidak

karuan.

Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari

kedalam liang vaginanya yang terus basah,mba Sari menekan kepalaku sangat kuat kearah

vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.

“oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya

cairan vaginanya mba Sari orgasme tepat dimulutku.

Sekarang mba Sari mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap

kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai

menjilati penisku dari pangkal hinga ujungnya. Tangan kirinya membelai kedua buah zakarku

dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku.

saat mba Sari mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali,tangannya

mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala

penisku dengan rakus. Dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah

karena mentok dikerongkongannya.

Saat yang dinanti datang mba Sari duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku

yang masi berdiri. dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya,aku mulai memasukkan

kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret.saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa,tapi mba

Sari yang ga sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya

dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.

mba Sari meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya,aku coba

menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Sari mendongak keatas

menahan nikmat,aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan

kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Sari berteriak kecil

“Ooouucchhh” dengan mata terpejam.

Dimulailah permainan kami,aku menggenjot vagina mba Sari kadang pelan dan kadang kaya

orang kesetanan, aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan

dengan liang kewanitaannya, cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan

menimbulkan bunyi yang sangat erotis.

kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak.mba Sari

mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.

“Badan kamu bagus sayang,pasti stamina kamu kuat” katanya.

“Iya donk sayang,aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.

“ooouuchhhh puasin aku sayang”

“pasti sayangku,sepuas yang kamu mau sayang”

mba Sari mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih

mempercepat ritme goyanganku.

“ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Sari disertai lagi

dengan orgasme keduanya.

Aku mencabut penisku dari vagina mba Sari yang lagi-lagi udah basah sama cairan

orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku. Mba Sari udah aga lemas

kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku.

dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal

ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat,lipatan vagina yang sangat

sempurna menyembunyikan itil nya didalam.aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan

mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan.

Sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Sari

membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari

belakang.“oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.

Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Sari udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top.

Aku menurutinya sambil berbaring dan mba Sari lansung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya.

dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya,goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku. Rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.

Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya. “Oouuucchhh mbaaa a a a akuuu ma ma mauuu kekekeluaarrr jugaaaa”kataku terbata-bata. “iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lalalagiii ooouuuuccchhhhh”kata mba Sari.

Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Sari dan croott crooott croott croottt……. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Sari pun sama orgasme,cairannya keluar membasahi penisku. Seketika mba Sari lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya,tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.

“Terimakasih banyak sayangku,aku puas banget malam ini”kataku pada mba Sari.

“Aku yang seharusnya terimakasih sayangku, kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu,bukan itu aja kamu gentle banget setelah main langsung memelukku,mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Sari.

“Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”

“Ooohh Radit ku sayang,beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu,ga kaya cowok aku, main 2 menit udah KO duluan dan langsung tidur”

“Ah mba,ga perlu repot-repot mencari wanita itu,karena dia sekarang ada dalam pelukanku” Mba Sari hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur.

Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi. Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu,lagi dan lagi.

Thursday, May 26, 2022

PAKSA ANAK SMK SWASTA

Siti Rofikah siswi kelas 2 sebuah SMK swasta, sore itu hendak pulang sekolah. Namun pada saat siswi berjilbab itu melintasi lokasi sebuah perkebunan dimana ia biasa lewat tiba-tiba sepasang tangan kekar membekapnya dari belakang seraya kemudian menyeret paksa siswi berjilbab itu kedalam perkebunan karet yang amat sepi itu. Siti Rofikah berjuang sekuat tenaga memberontak namun siasia saja karena pria bertopeng ski yang menyergapnya itu terlalu kuat.
Kisah Kelabu Siti Rofikah Sang Siswi Berjilbab, asanya tak ada satu kenikmatan apapun di belahan bumi ini yang mampu menandingi ataupun menyamai dari nikmatnya kala bersetubuh dengan seorang wanita berjilbab yang masih perawan. Apalagi perawan berjilbabnya masih ABG. Begitulah kira kira pernyataan atau kenyataan yang dianut oleh seorang bajingan yang sedang dilanda birahi.Sesaat kemudian lelaki dan calon korbannya itu tiba didepan disebuah gubuk yang nampaknya sebuah tempat beristirahat bagi para pekerja kebun. Lalu diseretnya siswi berjilbab itu kedalam seraya menutup pintu gubuk rapatrapat. Dijungkalkannya tubuh Siti Rofikah ke atas matras yang ada didalam ruangan gubuk itu seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat. Nampak kemaluan pria bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK berjilbab itu.
Siti Rofikah yang terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit ia berusaha kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras mendarat telak diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung dengan tangannya memegangi perutnya yang ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan diperutnya tadi tibatiba pria bertopeng yang telah telanjang bulat itu menyingkap rok abuabu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas pinggang. Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang.
Ampun pak tolong jangan perkosa saya, pinta Siti Rofikah memelas.
Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apaapa lagi selain menjerit tertahan sambil menangis tersedusedu.Tangan kasar pria itu mulai melucuti celana dalam Siti Rofikah. Belahan vagina yang nampak ditumbuhi bulubulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu. Dirabarabanya vagina dara berjilbab yang masih mengenakan seragam sekolah namun rok abuabu panjangnya yg sudah tersingkap itu dengan tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuknusuk kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya mencengkeram erat pinggiran matras. Seumur hidupnya belum pernah ia merasakan perlakuan seperti ini.
Dalam hati Siti Rofikah hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya yang sial. Kepalanya yang terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya bisa menggelenggeleng pelan seraya menahan perasaan aneh yang mulai merasuki dirinya. Dengan air mata berlinang bibirnya mendesah pelan sedangkan tubuhnya terkadang menggelinjang pelan. Kelihatannya perlakuan pria bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang.Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir yang keluar dari dalam
vagina.Melihat calon korbannya itu mulai terangsang akibat permainan jemarinya tangan kiri
sang pria durjana beringsut menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu
sembari tangan kanannya tetap mengobel kemaluan si dara berjilbab.
Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yang tertutup oleh BH dan
bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih itu seraya menyingkap BHnya.
Payudara yang bulat padat dengan sepasang putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu
tangan kiri pria durjana itu kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Siti
Rofikah. Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin intens.
Nafasnya naik turun terengahengah sedang bibirnya mendesah perlahan. Kelihatannya ABG
berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi akibat perlakuan lelaki bertopeng itu.
Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yang mengucur dari dalam vagina Siti Rofikah.
Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan jemarinya dari vagina dan buah dada
dara SMK berjilbab itu. Pria itu ingin segera merasakan kenikmatan vagina legit milik korbannya
itu. Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan penis yang besar
miliknya kearah vagina Siti Rofikah.
Dan, Aakkhhh, jerit gadis berjilbab itu menahan rasa sakit yang ada diselangkangannya itu.
Matanya terpejam seraya menggigit bibir bawahnya. Kedua tangannya mencengkeram erat
matras. Nafasnya tersengalsengal menahan sakit. Perlahan senti demi senti penis pria itu
berpenetrasi kedalam vagina perawan sang siswi berjilbab korbannya. Belahan vagina dara itu
nampak menggembung seiring dengan masuknya penis tersebut. Sesaat kemudian ia memberi
nafas kepada gadis belia berjilbab yang ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat
menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan ukuran penisnya yang begitu besar merangsang,
sehingga terlihat bibir kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam pula tatkala dipaksa
harus menelan batang penis lelaki itu yang kini sudah menancap pada vaginanya diselasela
kedua belah pahanya yang terbuka.
Kenikmatan demi kenikmatan yang dirasakan oleh bajingan itu ternyata sangat bertolak
belakang sekali dengan apa yang dirasakan siswi berjilbab itu kini. Ia yang baru kali ini di
sebadani oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan yang amat tak terperikan. Jeritannya
yang tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti mengiringi kemenangan lelaki
perkasa itu yang berhasil menaklukkannya dan membuat Siti Rofikah dengan terpaksa
merelakan keperawanannya tanpa ampun dibawah dekapan lelaki bajingan yang
memperkosanya secara brutal ini.
Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecutlecut mengikuti arah kepalanya
yang terus terbantingbanting di atas matras ke kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yang
terjadi menimpa dirinya ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali
kedua pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yang telah mengering .Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yang kini berada dibawahnya dan dada bidang perkasa
nan sarat dengan bulubule lebatnya itu menekan kedua belah payudara korbannya. Wajah
lelaki itu menelusuri leher jenjang yang tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga
membuat kepala Siti Rofikah tak lagi dapat bergolek kesana kemari.
Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dengan rakusnya dari pangkal telinga
sampai pundak kanannya, melumuri area itu dengan air liur kemenangannya. Puting susu
sebelah kiri gadis itu yang semakin mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan
telunjuk tangan kanannya yang kasar, dengan gencar diremasremasnya bongkahan daging
susu yang masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan turun sama sekali
serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah mempesona nan menghiasi bagian
dadanya yang jatuh dalam dekapan sang pria jahanam itu.
Ciuman ganas penuh birahi yang luar biasa buas dari sang durjana kepada korbannya
menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu. Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini
bertemu seketika dalam peraduan adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu
telah memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yang terpejam erat dan menarinari di
dalamnya berusaha
Terus didera bertubitubi ciuman sang lelaki, kini Siti Rofikah hanya bisa pasrah merelakan
lidahnya yang telah dikaitkan oleh tarian lidah lelaki tersebut yang elastis,kadang pula lemas
seperti tali yang meliukliuk maupun mengait lidah mungilnya Setelah dirasanya telah puas
mencicipi keperawanan sang dara, kini penis yang cukup lama terbenam di dasar vagina itu kini
ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yang tadinya melekat erat seakan telah menjadi
satu itu mulai terpisah ruah.
Psshh! sleph.. wes hewess..!, suara yang ditimbulkan dari pelepasan batang pelir yang
tertancap pada kemaluan sang perawan itu begitu sangat khas sekali di telinga dan proses
terenggutnya kesucian gadis berjilbab itu dimulailah.
Kini seiring dengan pergerakan urat intim lelaki jahanam itu yang telah keluar sepertiga dari
ukuran batangnya dari dalam belahan intim kemaluan dara berjilbab itu yang merekah membuat
bibirbibir vagina korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan. Bersamaan itu pula
dari selasela lubang vaginanyanya dimana kulitkulit kemaluan bajingan itu bersarang
didalamnya, kini tampak berkilatkilat basah oleh lendir vaginanya yang melumasi jajaran
tonggak daging pelirnya mulai menetes darah segar kesuciannya yang pada akhirnya berhasil
direnggut paksa jua dari tubuhnya.
Mmpphff! Ugh! Ughff!!, itulah suara rintihan dari seorang dara berjilbab yang terdengar saat
keperawannya telah terenggut seutuhnya oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan
penuh nista ini, sementara selasela vaginanya yang telah diluluh lantakkan itu masih
berdesisdesis tatkala melepaskan batang pelir lelaki tersebut dari dasar peranakkannya diiringi
senyum kemenangan kepala rampok itu.Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan menelan puting susunya
sekaligus, lalu disedotsedot dengan buas penuh dengan nafsu hewaniah. Tubuh setengah
telanjang siswi SMK berjilbab itu sampai menggeliatliat dibuatnya seiring dengan dimulainya
hentakkan pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dengan rok panjang
abuabu yang tersingkap sampai sepinggang.
Kini korbannya yang mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada kejantanannya. Deraiderai
air mata di pipi mulusnya itu telah dibersihkan pula oleh telapak tangannya yang kekar.
Sepasang betisnya yang masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua
ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kakikaki indah yang masih memakai sepatu
warna hitam dengan kaus kaki panjang berwarna putih yang terjuntai itu tampak bergerakgerak
seiring hujaman lelaki bajingan itu pada lubang vaginanya dan seragam putih abuabu yang
teringkap itu sudah bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempashempas dibuatnya.
Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot tubuh Siti Rofikah yang
masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini ditekan
oleh kedua tangannya sehingga kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan kedua tumit
kaki indahnya bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.
Wajahnya yang cantik dengan jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang Kedua kakinya
semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan kanan sang lelaki jahanam yang telah
leluasa menikmati kehangatan tubuh mudanya itu.
Dalam posisi yang sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat gadis yang berkulit putih
mulus licin itu semakin mencuat keatas mempertontonkan lonjakanlonjakan kejantanan lelaki itu
yang masih terlihat seret keluar masuk pada vaginanya. Kedua biji pelir lelaki itu yang
terpontangpanting menabraknabrak jalan masuk lobang pantatnya semakin nyata mengiringi
lelehan lendir kewanitaannya yang telah bercampur aduk dengan darah
kesuciannya nan terus menggenangi mulut vaginanya dan dijadikan bulanbulanan olehnya.
Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu telah merembes sampai membasahi lubang
anusnya yang begitu kecil tak berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati ini
beserta bercakbercak darah keperawanannya yang telah direnggut Matras tempat tumpuan
adegan persetubuhan mereka itupun mulai berdentumdentum seiring dengan suara decakan
peret pada lubang kemaluan dara berjilbab yang digagahi oleh bajingan zina ini.
Ough ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayang.. Ohh.. ohh.. sempit sekali sihh..?
masih peret nihh Uhh.. Ohh Ouh, seloroh itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan
daging belia korbannya ini.
Ahh! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keraskeras.. uhh..ahh, pinta Siti Rofikah itu
akhirnya.
Enak sayang?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh kasihan.. tahan
sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh.., balas lelaki itu yang asyik menggenjot vagina milik
siswi berjilbab itu.Sshh.. ahh sshh.. ohh.. pelanpelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh, pintanya di selasela tubuhnya yang
terhentakhentak tanpa perlawanan lagi. Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya
kini telah pasrah melayani keinginannya. Jangan ditahan terus dong ku ini sayang.. terima saja
apa adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh.. ohh.. legit sekali
kepunyaanmu ini.. ohh, perintah ** itu yang kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab
itu yang semakin membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yang
melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman penis besar yang tertanam
didalam isi belahan daging surganya.
Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup terkena pukulanpukulan
kedua biji penis lelaki jantan itu yang terbantingbanting di bongkahan pantat yang mungil
mengangkang seakan sengaja ia mempertontonkan miliknya yang indah namun terlarang
Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan malam yang semakin larut
dalam keheningannya, seakan tak terpisahkan lagi dalam gelora nafsu membara yang
menyalanyala dikamar gubuk yang telah pengap dan sesak oleh permainan asmara nista
berbirahi hina ini. Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat
lelaki perkasa itu mengendorkan goyangan pinggulnya dan terus melesaklesakkan pelirnya
mengadukaduk isi dalam lubang kemaluan dara berjilbab itu yang telah sembab membengkak
dan semakin memerah warnanya.
Tak lama kemudian tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka dengan rok abuabu
panjang yang tersingkap sepinggang itu yang berada dibawah lelaki durjana tersebut
menggelinjang kencang seiring dengan luapan puncak orgasmenya yang kedua. Perut
rampingnya yang dihiasi pusarnya nan begitu indah tampak berkedutkedut mengikuti
gelinjangan tubuh setengah bugilnya. Kedua kakinya yang masih bersepatu itu kini
menendangnendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yang melanda sekujur
tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka itu. Dan belum lagi kelojotan siswi
berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera mencabut penisnya dari dalam liang vaginanya yang
tengah bergetar didera arus birahi sanggamanya.
Wess hewess.. poof!!, begitulah suara yang dihasilkan saat batang kejantanan lelaki itu dicabut
dari jepitan lubang kemaluan Siti Rofikah yang telah kehilangan keperawanannya ini.
Sekujur kulit luar dari penis nan demikian perkasanya penuh dengan lelehan lendir vagina yang
bercampur dengan lumuran darah segar kesucian siswi SMK berjilbab cantik itu yang belepotan
melumuri tonggak daging kejantanannya yang masih mengacung tegak menganggukangguk.
Kedua tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggitinggi dari matras sehingga ujung kaki yang
masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah menggantung tanpa daya. Di dalam sepatunya itu
kedua otot dari jarijari kaki indahnya mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian
membendung gelora birahinya yang kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu.
Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada wajah lelaki itu yang menadahkan
lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir vagina gadis berjilbab putih tersebut dengan
daerah duburnya dan ia tempelkan disitu.Berikutnya dari mulut vaginanya yang kini sudah tak berbentuk garis vertikal yang sempit
seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi dua garis bergelombang dengan kelentitnya
yang bengap dan basah itu terkuak sejelasjelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya
keluar dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran sebutir telur
burung puyuh.
Cairan yang keluar dari vagina itu langsung ditelan oleh lelaki itu dengan rakusnya bak orang
yang tengah kehausan nan amat sangat. Dengan lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai
menyeruakruak kedalam isi belahan kemaluan korbannya, menyapu segenap dinding bagian
dalam vagina gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun.
Tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka milik dara itu kini terjerembab pada
hamparan matras yang terbentang awutawutan disana sini dan ditengahnya telah terdapat noda
darah dari kesuciannya. Jilbab putih yang dikenakannya pun basah oleh keringat yang menucur
deras dari kepalanya. Selain itu sebagian rok panjang abuabu seragamnya dibasahi oleh
keringat keduanya dan juga lendirlendir yang berasal dari kedua kelamin yang berbeda jenisnya
tersebut. Keletihan yang amat sangat mendera tubuh dengan seragam sekolah yang
tersingkapnya kini telah lusuh tanpa tenaga lagi, seakan tulangtulangnya telah terlolosi
semuanya. Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yang masih menderuderu, tetapi kini
tubuh setengah telanjang gadis itu yang ramping itu dibalikkan secara paksa oleh lelaki itu
sehingga tertelungkup.
Tangantangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yang telah menempel pada
kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan bongkahan pantat gadis yang telah lemas
itu terjungkit keatas kini. Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak
dalam posisi menungging. Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dengan mengambil gaya dari
yang tengah kawin. Namun sebelum itu tangannya berpindah lagi menyingkap rok abuabu
panjang milik Siti Rofikah yang sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya. Lalu
ditelusurinya pantat itu dengan jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada, lalu
lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa rasa jijik sama sekali
mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang hajat.
Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dengan nilai kenikmatan yang dapat ia
peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda berjilbab dengan mengabaikan aroma tak
sedap yang terpancar dari dalamnya.
Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yang begitu sangat lezat baginya ini, kini
tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan pantat korbannya, setelah itu batang penisnya
kembali ia selusupkan ke dalam vagina gadis itu yang telah kehabisan suaranya karena
kecapaian melayani birahi lelaki perkasa ini. Bajingan itu memperkosa vaginanya dari arah
belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya, yang ada hanyalah nafsu
yang harus ia tuntaskan walaupun harus mempertaruhkan dirinya yang sewaktuwaktu dapat
tertangkap oleh aparat hukum.Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yang menghiasi bawah perut lelaki itu seakan
terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik berjilbab ini tatkala penisnya terus
menyodoknyodok isi dalam liang kemaluannya.
Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih orgasmenya untuk yang
ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru kedua kali jikalau dihitung dari saat mula
Siti Rofikah disetubuhi lelaki jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan diri
lagi usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yang staminanya begitu sangat luar
biasa.
Rasanya jarang sekali lelaki yang mempunyai daya tahan tubuh seperti pria durjana bertopeng
ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu surgawi yang telah dihasilkan kembali oleh vagina
gadis itu pada puncak kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu
yang telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yang setengah telanjang ke
kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini
dengan brutal.
Tampak sekarang pompaan penis lelaki ini pada vagina korbannya terus bertambah
kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah benarbenar basah oleh
keringat keduanya yang semakin memanas. Andai saja Siti Rofikah tidak sadarkan diri seperti
sekarang ini, mungkin ia akan meminta ampun karena pasti vaginanya akan terasa nyeri
diperlakukan sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.
Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat diatas tubuh korbannya
yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik
ini, bajingan itu memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yang meledakledak
kedalam tubuhnya. Paha yang terbuka membentuk huruf V dari tubuh Siti Rofikah itu
ditekannya kuatkuat. Tubuh kekarnya seakan telah lekat menjadi satu dengan korbannya.
Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan seluruh persediaan cairan mani lelakinya yang sejak
tadi tersimpan di kedua belah biji penis besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kemaluan lelaki
itu yang mengandung benihbenih cintanya kini memuncratmuncrat mengisi rongga rahim siswi
berjilbab itu yang tengah dalam keadaan subur malam itu.
Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!, benih lelaki itu begitu tersembur dengan sangat cepat
menyemburat kuat ke dalam isi dasar belahan vagina Siti Rofikah sang siswi SMK berjilbab
yang dikangkanginya tanpa pelindung sama sekali.
Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas mengalir deras kedalam
liangnya..Ahhhhhhh.. ., pekik puas pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya
mencengkeram rok abuabu panjang seragam sekolah Siti Rofikah yang tersingkap sepinggang.
Lalu durjana itupun rubuh menindih tubuh korbannya dengan rasa puas tak terkira.Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yang nampak hanyalah pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh seorang perempuan belia berjilbab putih dengan seragam putih abuabunya telah tersingkap serta awutawutan.

Tuesday, May 24, 2022

ABG KETAGIHAN

 Rizal nama panggilanku, nama lengkap Rizal Alfauzi, di web dewasa ini aku akan menuliskan cerita sex mesumku yang bisa dibilang Freak, dan bahkan terkesan nekat. Aku memulai petualangan sexsku bertawal dari ketika aku mendapatkan teman yang bernama Arif, dia adalah teman satu jurusanku yang bisa dibilang memiliki wajah tampan dan dan bertubuh proposional.

Kalau dilihat secara fisik Arif ini memang tipe lakilaki idaman para wanita. Arif ini sangat berbeda sekali dengaku, kalu berbicara tentang fisik aku seorang lakilaki yang biasabiasa saja, namun aku mempunyai kelebihan dalam hal life style. Aku tipe lakilaki yang selalu menjaga penampilan, aku bisa seperti itu karena orang tuaku cukup kaya.

Sehingga untuk masalah life style, uang jajan, dan fasilitas kendaraan aku lebih unggul dari Roni. Walaupun kami berbeda, namun kami bersahabat baik, dari atar belakang kami maka jadilah kami duo playboy, hhe. Yang namanya Playboy/ player pastinya kami sering bergantiganti pasangan, dan tentunya hampir semua mantan kami pernah kami setubuhi.

Sampai pada suatu hari, kamipun agak bosan dengan tipe cewek yang binal dan matre karean terlalu mudah untuk kami tiduri/setubuhi, pada akhrinya kamipun mencari pasangan yang berhijab.Untuk mendaatkan pacar berhijab saat itu kamipun tidak mendapatkan kesulitan, namun seiring berjalanya waktu gairah sex kamipun timbul kembali.

Yah, namanya lelaki pastinya ingin merasakan barang barunya, hhe, pada saat itu kami berdua mencoba untuk merayu dan mengajak pacar kami yang berhijab untuk bersetubuh, huh namun apa hasilnya ? Alhasil kami serempak diputuskan doleh pcar kami yang berhijab tadi, hha. Namun yasudahlah namanya juga wanita berhijab, pastilah mereka menjaga auratnya.

Singkat cerita selang 2 minggu kami diputuskan oleh pacar kami, maka mu culah pemikiran untuk melakukan perkosaan kepada wanita berhijab, namun misi ini harus berakhir berakhir dengan kepuasan dari si korban agar kami tidak terjerat undangundang asusila. Hemm Saat itu kami berfikir keras, apa bisa ya misi kami ini berhasil.

Hari demi hari kami memikirkan rencana itu dengan serius, sampai pada akhirnya kamipun menemukan cara itu namun dengan syarat korban harus harus wanita yang kami kenal, kedua korban harus tidak perawan lagi, karena kehilangan keperawanan akan menimbulkan trauma pada korban dan yang ketiga, kami harus mempersiapkan peralatan yang lengkap.

Peralatan itu seperti dari tali untuk mengikat korban, plester untuk menutup mulut, obat perangsang wanita, dan bahkan obat bius, hhe. Jauhjauh hari kami sudah mempersiapkannya, pada akhirnya setelah kami merasa rencana kami sudah matang, maka kamipun melakukan seleksi korban, dan pada akhrinya kami menemukan calon korban itu.Sebut saja namanya Ibu Indah, dia adalah wanita berhijab yang sudah dan memupyai 2 anak.

Namun suaminya memiliki istri muda, jadi jika kami memilih bu indah sebagai calon korban

adalah hal yang tepat, karena dimanapun tempatnya istri tua pasti jarang dibelai, hhe. Bu Indah

ini mempunyai beberapa kamar kost yang di khusukan untuk kost putri

Beliau jika kami tafsirkan usianya sekitar 37 tahun, walaupun bu Indah ini berhijab namun dia

Nampak sangat cantik dan menarik sekali. Bu Ini berhijab dengan ala masa kini, berhijab

namun ketat, so wo man. Dari balik pakain hijabnya kami dapat melihat keindahan payudara

dan pantatnya yang semok sekali.

Hasil dari penafsiran kami, ukuran branya jika dilihat dari balik pakaian hijabnya kirakira

berukuran 36B. Seperti kami bilang tadi korban harus mengenal kami, nah Bu Indah ini cukup

mengenal kami karena memang kami sering main ke tempat kost Bu Indah untuk urusan

mengencani anak kost yang tinggal dikost milik Bu Indah.

Jika berbicara tentang wajah, wanita yang terbilang sudah matang ini sanagtlah pas dengan

namanya, karena wajahnya dan tubuhnya sangat indah jika dipandang, apalagi kalau bisa

dirasakan,hahahha. Tak jarang mata kami jelalatan ketika melihat pantat semoknya dan

payudara yang tertutup oleh baju hijab ketatnya model masa kini.

Sungguh egois sekali suami bu Indah ini, sudah mempunyai istri cantik dan bohay seperti ini,

masoh saja mencari istri muda, dan heranya bu indah kog bisa mau yah, entahlah. Suami Bu

Indah ini memeberikan kompensasi kepada Bu Indah sebuah kostkostan yang mEughhhasilkan

rupiah yang cukup lumayan bahkan kalau saya hitunghitung lebih dari cukup.

Oh iya anak bu Indah yang pertama berumur 14 tahun, dan anak yang kedua baru berusia 10

tahun, anak pertama SMP dan yang kedua baru sekolah SD. Singkat cerita pada hari itu

dengan rencana yang matang dan peralatan yang lengkap di dalam tas ransel, kamipun

mendatangi kost milik Bu Indah pada sekitar pukul 09.30 pagi.

Pagi itu terlihat suasana kost sudah sepi, karena semua pEughhhuni kost sudah berangkat

kuliah dan kedua anaknya juga sedang sekolah. Karena pada saat itu kami melihat kondisi kost

kondusif, kemudian kamipun langsung memasuki rumah Bu Indah yang letak rumahnya jadi

satu dengan kostnya, setelah masuk kamipun menyapa,

Permisi Bu Indah, selamat pagi, ucap sapa ramah kami.

Pada saat itu kebetulan sekali Bu Indah sedang bersihbersih dan membereskan ruang

tamunya. Terlihat saat itu Bu Indah memakai kaos lengan panjang yang cukup ketat untuk

ukuran baju muslim, dibalik baju mjslim ketatnya terlihat montok sekali guest teteknya, wow

gede dan kencang sekali kawan. Mendengar sapaan kami Bu indahpun menyambut kami,

Eh ada Arif dan Rizal, kok tumben kalian datangnya pagipagi sekali, emangnya pagipagi gini

kaalian mau ngapelin siapa ? perasaan jam segini anakanak pada kuliah deh, ucap Bu Indah.Dengan senyum ramah dan manis bu indahpun menyambut kami,

Bener juga yah Bu, pantesan sepi banget ini kostnya. Terus kita mau ngapain yah bu kesini,

padahal kami sudah bawa pizza nih buwat para cewek, hhe ucapku mulai memancing Bu indah.

Wah sayang banget dong Pizzanya kalau gitu, kata Bu Indah sambil terus membereskan

furniture di ruang tamunya.

Pada saat itu posisi Bu Indah agak membelakangi kami sehingga pantat semok dibalik rok

panjangnya terlihat bergerakgerak yang membuat jantung kami semakin berebardebar saja,

lalu,

Daripada mubazir, gimana Pizzanya kita makan samasama aja Bu, mau nggak Bu ?, ajakku.

Beneran nih, kalau kalian memaksa sih Ibu nggak bakalan nolak, hhe, ucapnya dengan

candanya dengan renyah.

Hemm Seandainya saja Bu Indah tahu maksud kedatangan kami,

Yaudah Bu silahkan saja dimakan Bu, lagian kalau kami berdua yang makan pastilah tidak akan

habis, hhe, sahut Arif sembari membuka kardus pizza yang masih panas itu.

Kemudian Bu Indah tanpa rasa sungkanpun mulai nimbrung dengan kami dan bersamasama

dengan kami menikmati pizza yang lezat itu,

Oh iya bu, kami kog lupa beli minuman yah Bu, ucapku.

Udah kalian tenang aja, ngomongngo ngomong kalian mau minum apa?, ucap Bu Indah

menawarkan minum pada kami.

Eummm, apa yah, kalau boleh kami pinginya minum susu Murni Bu, hhe ucap Arif memancing

lagi.

Wah, Susu murni kayanya ibu nggk punya deh, gimana kalau kopi aja ?, ucapnya menawarkan

minuman lain dengan polosnya.

Ternyata Bu Indah benarbenar tidak tahu maksud kami, padahal susu yang kami maksud

adalag susu murni dari payudara Bu Irma, hha Saat itu kamu seakan sudah tak sabar ingin

segera meremas payudara yang besar dan kencang itu,

Wah, masa sih Ibu Indah enggak punya susu ?, canda Arif dengan melirik Payudara Bu Indah.

Hemmm dasar kamu Rif, ngeres aja fikiranya Husss husss jangan gitu nggak baik !!!, kata Bu

Indah ternyata mulai sadar kalau kami memandangi payudaranya dengan penuh nafsu.Lanjutnya lagi,

yasudah kalian tunggu sebentar yah, biar Ibu buwatkan kalian kopi, ucapnya mengalihkan

pembicaraan.

Bu Indah mencoba untuk tidak meladeni candaan kami yang mulai menjurus dan berjalan ke

dapur denga lenggokan pantatnya yang semok. Kami segera bangkit mengikuti Ibu montok itu.

Tugas Arif adalah memegang Bu Indah supaya dia tidak bisa berontak, sementara aku akan

menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan yang ada obat biusnya.

Obat bius yang kami berikan kepada Bu Indah mempunyai dosis rendah, jadi jika digunakan

hanya akan akan membuat korban sedikit lemas, tapi tetap sadar. Saat itu kami melihat Bu

Indah sedang membuat racikan kopi di dapur. Pantatnya yang semok membelakangi kami dan

dengan segera kami mengepungnya dari kanan dan kiri,

Maaf Bu, kami maunya susu, boleh kan, pinta Arif dengan pandangan yang semakin nakal ke

arah payudaranya.

Iya Bu, kami minta baikbaik, sahutku beriringan.

Bu Indah mulai nampak panik melihat wajah mesum kami.

Gila kalian, seru Bu Indah mulai meninggi.

Melihat cara baikbaik tampaknya gagal, Arif dengan tubuh atletisnya itu segera mendekap Bu

Indah dari belakang,

Jangan ngelawan dong Bu, kata Arif.

Apaapaan nih, kalian tidak waras yah !!!, ucap Bu Indah mencoba memberontak.

Namun percuma saja Bu Indah berontak, karena Arif lebih kuat daripada Bu indah. Saat itu

akupun segera bertindak cepat dengan sapu tangan yang ada obat biusnya, alhasil dalam

sekejap Bu Indah terlihat langsung pusing dan lemas. Aku segera menutup mulutnya dengan

kain,

Beres bro, udah enggak bisa berontak nih, ayo bawa ke tempat tidur, ucap Arif.

Kami membopong tubuh semok Bu Indah yang lemas itu ke kamar tidurnya dan sebagai

langkah awal, aku bertugas memangku Bu Indah dan Arif bertugas memberikan foreplay buat

Bu Indah. Wajah Bu Indah semakin pucat karena takut, dan terlihat air matanya meleleh dari

matanya,Tenang Bu, kami berikan yang terbaik kok,so Bu Indah enjoy aja yah !!! bisikku di telinganya.

Arif dengan penuh percaya diri membuka baju dan celananya sehingga tubuh atletisnya hanya

dibungkus celana kolor yang tak mampu menyembunyikan kebesaran kontolnya. Bu Indah

berusaha menendang Arif dikala Arid akan menyingkap rok panjangnya, namun tenaganya

sangat kecil bahkan nyaris tak ada.

Kini kami menikmati pemandangan kedua paha Bu Indah yang montok, putih dan mulus,

Keren coy ujar Arif kagum pada pamandangan indah itu.

Yoi aku membenarkan, terus ke atas dong, .

Sabarperlahan biar Bu Indah menikmati, kilah Arif.

Arif membelai paha Bu Indah dengan lembut dan sekalikali menciumnya sambil tangannya

terus menyingkap rok panjang hingga terlihat daerah selangkangan dengan celana dalam

warna hitam yang kontras dengan kulit putih pahanya,

Wow, kayaknya lebat sekali nih bro kayak hutan belantara, hahaha, ucap Arif seraya membelai

rambutrambut kewanitaan Bu Indah yang tumbuh melewati batas celana dalam.

Bu Indah masih mencoba meronta, namun tetap tak bertenaga. Akhirnya ia hanya membuang

muka dan memejamkan matanya. Dengan nakal Arif mulai menciumi selangkangan Bu Indah,

suaranya berdecup keras, apalagi disaat ia mencium tepat di bagian memek Bu Indah yang

masih tertutup celana dalam,

Buka dong Rif celana dalamanya, udanh sangek banget nih gue !!, ucapku kepada Arif.

Arif menuruti kemauanku. Dengan perlahan ia memeloroti celana dalam hitam milik Bu Indah

sehingga kini gundukan bukit kemaluannya tampak jelas dengan rambut liar yang menutupi

keindahan liang senggamanya,

Tukan bener bro, gondrong jembutnya ujar Arif.

Yah maklum jarang dipake Ron aku menimpali.

Benerbener nih yang punya barang kayak gini dianggurin, kalau gue yang punya pasti gue

embat terus tiap hari, kata Arif.

Dengan lembut dan profesional, Arif menyibak rambut kemaluan Bu Indah sehingga ia

menemukan bibir vagina yang merekah,

Eh udah agak basah nih ujar Arif.Wah dari tadi kan kami sudah bilang Bu, jangan ngelawan, pasti enak kok candaku.

Bu Indah masih memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya. Dia masih berupaya

mengingkari bahwa ternyata dia terangsang oleh kami. Arif memulai jurusjurus foreplay dengan

membasahi jarinya denga jelly pelumas dan kemudian membelaibelai labium mayora Bu Indah,

dan tentu saja tak ketinggalan Itilnya.

Saat itu pada bagian Itil, Arif dengan penuh nafsu menjulurkan lidahnya dan memainkannya

Tubuh Bu Indah sontak terasa menggeliat,

Tuh kan, enak kan Bu ucapku.

Melihat reaksi Bu Indah yang menggelinjang, Arif semakin terbakar nafsu, ia melumat habis

kemaluan Bu Indah dengan mulut dan lidahnya. Aku yang melihat juga semakin berahi. Tubuh

Bu Indah semakin terasa menggelinjang, dan lambat laun wajahnya tak lagi berpaling. Ia mulai

menatap Arif yang tengah mengerjai kemaluannya yang sudah lama nganggur itu.

Menurutku mungkin baru pertama kali dia dioral seperti itu. Arif memang dahsyat, lidahnya

menjalarjalar dari perbatasan anus dan vagina hingga ujung Itil dan sekalikali ia mengulum Itil

Bu Indah. Wanita mana yang bisa tahan kalau Itilnya dikulum seperti itu. Mata Bu Indah yang

tadi basah oleh air mata kini menatap penuh harap pada Arif.

Ibu mau saya buka tutup mulutnya enggak? Tapi jangan teriak ya aku menawari Bu Indah dan

wanita itu terlihat mengangguk. Aku pun membuka kain penutup mulutnya.

Kalian gila, seru Bu Indah.

Tapi intonasinya sudah berbeda dengan seruan pada awal sebelumnya. Kini ia seperti meracau

antara kalut dan nikmat,

Eughhh Oughhh , Bu Indah semakin tak malu mengeluarkan lenguhan erotisnya disaat Arif

memainkan jarinya di dalam liang kewanitaanya.

Aku yang dari tadi Cuma jadi penonton mulai beraksi. Dengan lihai tanganku menarik kaos Bu

Indah hingga payudaranya yang terbungkus BH hitam menunjukkan kebesarannya,

Buset, gede banget coy, ini mah semangka namanya, seruku takjub.

Payudara Bu Indah memang besar dan tampak masih kencang. Dengan tak sabar aku

mencopot pengait BHnya sehingga buah besar yang montok itu menggelantung menantang.

Aku segera meremasremas dan memilin puting susunya yang juga besar itu,

Eughhh kalian memang kurang ajar racau Bu Indah yang semakin terbakar birahi.Terlihat pada saat itu wajah manisnya sudah terlihat mesum dan tak ada lagi air mata yang

mengalir bahkan mulutnya setengah terbuka seakan minta dicium. Akupun menyosornya dan

ternyata memang benar, wanita berjilbab putih itu membalas ciumanku. Akupun melumat

bibirnya yang seksi itu sambil terus meremasremas payudaranya.

Sementara di bawah, Arif terus bergerilya. Dan hasilnya tentu saja satu kosong, Bu Indah tak

mampu lagi menahan orgasmenya,

Eughhh gila Ssssshhhh Aughhhhh, tubuhnya mengelinjang hebat.

Pengaruh obat bius sudah semakin berkurang sehingga gelinjangannya semakin terasa. Ibu

dua anak itu melenguh cukup keras dan panjang tatkana orgasme menjemputnya. Wajah Arif

terjepit dua paha mulusnya sementara bibirku nyaris tergigit oleh bibir Ibu montok yang sedang

meraih kenikmatan duniawi itu,

Wow asyik kan Bu seruku.

Kini giliran kami ya Bu ujar Arif tak sabar.

Kini Arif mulai melucuti celana dalamya dan dengan segera menempelkan ujung kontolnya di

bibir kewanitaan Bu Indah,

Eh pake kondom dong Rif seruku.

Buset hampir lupa gua, ucapnya.

Kemudian Arif mengurungkan niatnya untuk mEughhhunjamkan kontolnya dan segera mencari

kondom di dalam tas dan kemudian memakainya. Setelah terbungkus kondom batang

kejantanannya, kini diapun segera menempelkan kontolnya kembali ke bibir kemaluan Bu Indah

yang montok dan perlahanlahan memasukinya.

Aku melihat wajah Bu Indah semakin mesum saja. Aku menciumnya lagi dan ia juga

membalasnya. Ronde kedua dimulai. Aku berciuman dengan Bu Indah sambil terus

meremasremas toketnya yang montok, sementara Arif asyik menggenjot memeknya. Sampai

akhirnya terdengar lenguhan Arif tanda dia melepas orgasmenya,

Hmm istirahat dulu ya bu ajakku membaringkn tubuh Bu Indah di atas tempat tidur.

Tubuh montok itu masih terbungkus rok panjang dan kaos yang tersingkap, bahkan jilbabnya

masih dikenakannya. Aku mengambil botol aqua dari dalam tas dan menyodorkannya pada Bu

Indah. Dia menerima dan mengguk airnya, Sementara aku merobek tissue vagina yang juga

sudah kusiapkan, pokoknya lengkap peralatan kami guest.Aku bersihkan memeknya dengan tissue yang harum itu sehingga tak ada lagi bekasbekas

penjajahan Arif. Setelah aku rasa cukup bersih kini giliranku memberikan oral seks pada Bu

Indah. Wanita itu mulai terangsang lagi. Kini ia semakin tak malumalu. Tanggannya

membelaibelai rambutku dan sekalikali menariknya disaat dia merasa terangsang hebat.

Aku semakin kalap dan melahap vagina ibu beranak dua itu. Sampai akhirnya aku rasa sudah

cukup waktunya untuk melakukan penetrasi,

Bu kita ML pakai gaya doggy style yah !!!, pintaku.

Gaya Apaan tuh?, tanya lugu.

Itu loh bu, jadi ibu nungging, terus ibu di entot dari belakang, ucap Arif menjelaskan ketika dia

beristirahat setalah mendapatkan orgasmenya.

Bu Indah menurut, dia kemudian bangkit dari tempat tidur, turun ke lantai dan menungging di

tepi tempat tidur. Wow pantat semoknya membuat aku semakin tak sabar menikmati permainan

inti. Aku pun menempelkan selangkanganku di pantatnya, empuk sekali. Dengan tak sabar aku

menyodokkan kontol yang sudah berbalut kondom ke dalam memeknya.

Agak mudah memang, maklum habis dipakai Arif, namun tetap nikmat. Aku menggenjotnya

dengan irama perlahan seakan membelai dindingdinding memeknya. Bu Indah tampaknya

sangat menikmati permainanku. Pantat semoknya bergoyanggoyang mengikuti irama

sodokanku. Sampai akhir aku merasa otot memeknya mulai mengeras tanda dia sudah hampir

orgasme.

Aku mempercepat tempo permainan dan akhirnya kami bisa meraih orgasme bersamasama. Bu

Indah menggelepar di atas tempat tidur. Diaa pasti tak habis pikir, dalam hidupnya dia bisa

merasakan di gilir seperti ini. Biasanya suaminya yang menggilir dia dan istri mudanya, kini dia

yang merasakan dua kontol sekaligus dari 2 lelaki muda perkasa,hhe

Bu, ibu enggak marah kan?, tanyaku.

Bu Indah tak menjawab, namun saat itu dia menatap kami dengan wajah penuh terima kasih,

Kalian kalian kurang ajar, serunya.

Tapi enak kan Bu, canda Arif yang sudah berpakaian kembali.

Iya sih, Enak banget, ucap Bu Indah dengan senyum puas.

hhe.. berarti lain kali boleh dong kita dateng lagi Bu ?, tanyaku.

Dasar kalian pemuda gila, benerbener maniak sexs kalian yah, ucap Bu Indah.Dari nada biacaranya tadi, terdengar jelas bahwa dia mau jika kami setubuhi lagi. Setelah berkata seperti itu Bu Indahpun berjalan menuju kamar mandi untuk membersikah diri dari. Singkat cerita setelah 1minggu kemudian, kami datang lagi ke rumahnya, dan Bu Indah sudah siap untuk kami setubuhi lagi.

Setelah kejadian itu justru Bu Indah yang terlebih dahulu menghubungi kami, baik lewat telefon maupun sms untuk meminta jatah kepada kami Dasar ibuibu berhijab 2 anak doyan sex, hha.

 Selesai.

Saturday, May 21, 2022

IBU GURUKU WANGI

 Kecelakaan ini persis ketika saya masih di sekolah menengah, sementara seorang teman kencan adalah seorang guru melukis di sekolah menengah saya dan dia masih agak baru dan masih lajang. Saat itu, saya berusia 17-18 tahun. Sementara guru menggambar adalah guru wanita termuda, dia baru berusia 25 tahun. Awalnya guru memanggilnya, seperti murid untuk gurunya. Tapi karena kami dekat dan mengajari saya bercinta, lama setelah saya menelepon Mbak. Secara khusus, Nyonya Yani. Anda ingin tahu ceritanya?

Malam itu seorang anak datang mencari rumah. Saya diminta datang ke rumah Mbak Yanni, salah satu tetangga desa saya, untuk memperbaiki jaringan listrik yang rusak.

“Cepatlah, saudara-saudara. Kamu sedang menunggu Mubarak Yanni,” kata bocah sekolah dasar di sebelah Mbak Yanni. Dalam hati saya, saya sangat bersemangat. Bayangkan, seorang guru gambar Terlihat lebih dan lebih lengket dengan saya.

Saya sendiri tidak tahu, mengapa saya sering membutuhkan bantuan memperbaiki peralatan rumah tangga. Yang jelas, karena dia mengajari saya melukis untuk pergi ke kaki gunung dan bercinta di semak-semak, dan dia sering mengajak saya ke Mbak Yanni untuk pergi. Sore ini, dia meminta saya untuk datang ke rumahnya lagi.

Tanpa banyak berpikir dia langsung meninggalkan sepeda motor. Dapat dipahami bahwa rumah itu sangat jauh, sekitar 5 km dari rumah saya. Setibanya di rumah Mbak Yani, cuaca tenang. Keluarganya sepertinya pergi. Benar, ketika saya mengetuk pintu, hanya Yanni yang muncul.

“Ayo, ayo cepat dan masuk. Semua keluargaku akan pergi ke pesta adiknya di luar kota,” Yani menyambutmu, memegang tanganku. Saya bertahan darah saya ketika saya meninggalkan Anda menangis Yanni. Bayangkan, pakaian yang dikenakan luar biasa seksi, hanya semacam kelalaian pendek dalam perut kembung dan paha terasa tergoda. Yah, kuncup … listrik di rumah saya baru saja mati. Mungkin ada Kabel hubungan pendek. Mohon konfirmasi, ya … Anda tidak keberatan Baik? “Mbak Yanni mengaku kemudian.

Tanpa banyak bicara, Yang baik Mbak membawaku ke ruang tamu, lalu ke sebuah kamar. “Yah, kurasa kain di ruangan ini rusak. Lebih cepat menjadi cerfull. Sangat terlambat.”Saya hanya mematuhi permintaannya. Setelah berbicara

Jaringan kabel, dan akhirnya memutuskan untuk memanjat langit-langit ruangan di seberang tempat tidur. Tapi saya tidak tahu persis, siapa ranjang ini. Yang jelas, saya yakin tidakKamar ibu dan ayahnya. Sayangnya, saat browsing melalui kabel, saya tidak menemukan kabel

yang tergores. Semuanya stabil. Kemudian saya pindah ke kamar sebelah. Saya juga tidak

dapat menemukan kabel blister.

Kemudian saya pindah kembali ke ruangan lain, sampai akhirnya saya harus memeriksa kamar

Mbak Yani, sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan sensual yang berbeda. Sayangnya

sekali lagi, ketika hari gelap, saya tidak dapat menemukan kabel yang putus. Akibatnya, rumah

Mubarak Yanni tetap gelap gulita. Saya hanya mengandalkan bantuan senter dan lilin kecil

yang dinyalakan oleh Mbak Yani.

Lebih buruk, hujan lebat, tiba-tiba

Kota. Saya tidak bisa, saya harus berhenti. aku ingin

Lanjutkan pekerjaan ini besok pagi.

Wow, maaf Bu, saya tidak dapat menemukan kabel yang rusak. Saya pikir kabel di atas atap

rumah tidak tepat. Jadi besok saya harus mengambil tangga khusus,” jelasnya Saya

dimasukkan keluar dari ruangan.

“Yah, itu bagus. Tapi maaf. Aku … mengganggumu.”

My Lady Yanti menjawab.

“Ini es teh untuk diminum dulu.”

Sambil menunggu hujan berhenti, kami berdua berbicara Keduanya di ruang tamu. Banyak

cerita bermasalah Orang yang kami bertukar, termasuk hubungan saya dengan Mbak Yani

sepanjang waktu. Mbak Yani juga tidak melewatkan pertanyaan tentang puisi indah yang dia

tulis yang dia kirim kepadaku saat ulang tahunku beberapa bulan yang lalu.

Untuk beberapa alasan pada awalnya, nada percakapan kami tiba-tiba berubah sedikit dan

mengarah ke arah yang menyenangkan. Bahkan, Mbak Yani tidak ragu untuk memeluk wajah,

telinga, dan beberapa dari mereka. Tanpa sadar, semua tubuh kita bertepatan untuk

menimbulkan rangsangan hebat pada saya.

Apalagi setelah memegang dadaku erat-erat ke dadanya tidak terlalu besar tapi indah dan

kencang. Tidak diragukan lagi, penisku mulai berdiri mengencang. Saya tidak menyadari itu

dimotivasi oleh guru sekolah saya sendiri! Tetapi nafsu yang mulai menaklukkan saya

tampaknya mengalahkan jiwaku. Mbak Yani sendiri tampaknya memiliki pikiran yang sama. Dia

tanpa henti mengulumi bibirku dengan nafsunya.

Akhirnya, keinginan saya tak tertahankan. Sementara bibirku dan Mbak Yani masih saling

menguatkan, tanganku mulai membelai tubuh guru sekolahku. Aku menyentuh bukit daging

kembar menghiasi dada Mbak Yani yang masih mengenakan pakaian lengkap. Segera peras

bagian tubuh yang sensitif.

“Aaa … aku ingin … Aaa …”Bibirnya masih melahap bibirku.

Mengetahui bahwa Mbak Yani tidak menghentikan saya, saya lebih berani. Krisis tanganku di

payudaranya semakin memburuk. Merupakan suatu kesenangan untuk pertama kalinya

mengalami tekanan dari hal-hal indah pemukulan ganda dari guru sekolah saya. Melalui blus

yang dikenakan Mbak Yani, dia mengusap saran dari payudaranya yang menguntungkan.

Tubuh Mbak Yani mulai bergerak.

Uuuhhh … nyonya … dia menghela nafas saat merasakan sentuhan mendarat di paha. Penisku

membeku karena sentuhan Mbak Yani, yang membuat celana panjangku terlihat begitu

menonjol.

Mbak Yani juga merasa, yang membuatnya lebih emosional

Menggosok penisku dari bawah celana panjangku. Ledakan nafsu birahi sepertinya membanjiri

kami, membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru.

Aah … bud … Aah … .. Ibumu Yankee mendesah dengan desahannya karena tanganku

memukuli payudaranya bukannya berhenti, dan bahkan semakin meresap. Mata tertutupnya

terasa sangat menyenangkan.

Tangan saya mulai membuka satu per satu blus tombol Mbak Yani dari atas ke terakhir.

Kemudian Mbak Yani sendiri melepas blus yang dikenakannya. Sejenak aku terkagum-kagum

melihat mayat sekolahku yang putih dan lembut dengan payudaranya bundar dan indah indah

di dadanya yang masih ditutupi bra katun berwarna kuning krem. Tetapi saya segera menyadari

bahwa pandangan amboi di depannya sudah tersedia untuk saya, terlepas dari apakah itu

dimiliki oleh sekolah saya sendiri.

Dia tidak ingin membuang waktu, bibirku berhenti mencium bibirku dan mulai turun. Dia

menerima kujilati di tingkat leher Yani Mbak, menjadikannya mainan karena dia sedikit

dipanggang. pada waktu bersamaan,

Tanganku terselip di balik bra Mubak Yanni, menutupi seluruh permukaan dada kanannya.

Putingnya tinggi dan mulai mengeras sampai ke telapak tangan Anda. Segera, saya

memelihara puting yang indah dengan cukup.

Kepala Mbak Yanni menggigil sambil menutup matanya. Tidak senang dengan itu, ibu jari dan

telunjuk saya memimpikan puting Mbak Yani, yang segera menjadi sangat sulit. Sebenarnya, ini

adalah pertama kalinya saya menggeluti mayat wanita yang cantik. Tapi nyatanya, naluri jahat

kami membuatku merasa aku ahli dalam hal itu.

Iiiihh … auuuhhh … aaahhh … Nyonya Yani tidak bisa menahan nafasnya. Semua jari-jariku

menusuk merasakan payudara dan puting

Dengan kegigihan, yang membuat nafsu semakin menggertak.Saya meraih bra Mbak Yani dan menurunkannya

Dibawah.

Kemudian bra-nya dipukul sampai ke perut Anda. Puting Mbak Yani, yang menjadi sangat sulit,

segera mulai melekat pada warna cokelat di depan saya. Dia melahap puting yang sangat

menggoda. Puting hidung Yanny. Saya ingat masa kecil saya ketika saya masih menjaga

payudara saya. Perbedaannya, tentu saja, dada sekolah saya tidak bisa mengeluarkan ASI.

Mabi Yanni senang akan kebahagiaan yang memenuhi hatinya. Lidahku dengan terampil

menggelitik putingnya sehingga dia mengenakan puting sensitif ke kiri dan kanan dengan

memukul lidahku.

Oooh … Buuuuuuud, Mbak Yani menghela nafas semakin keras. Untungnya, rumah itu sunyi

dan lokasinya jauh dari rumah terdekat, jadi tidak ada yang mendengarnya.

Belum puas dengan payudara dan puting Umbi Yanni di sebelah kiri, yang sudah terendam

dalam air liur saya, sekarang mulut saya tergerak untuk mencapai bukit yang membengkak ke

kanan. Apa yang saya lakukan di belahan kiri kiri sebelumnya, juga dibuat di sisi kanan ini.

Payudara kanan guru sekolah yang keluar dari mulutku dengan lidahnya yang halus tidak luput.

Kukulum ujung payudara Mbak Yanni. Lalu aku kujilati dan menggelitik ASIku.

Putingnya melenting ke kiri dan ke kanan, begitu juga puting payudara kiri.

Mubarak Yanni semakin merintih karena dia merasa menghibur dan lezat yang bercampur

menjadi satu. Seperti minum minuman ringan dengan sedotan plastik, puting susu guru sekolah

saya disaring.

Buuuddd … Aaaahhhhh …biarkan Nyonya Yani dari jeritan panjang.

Lidah saya masih menjilati puting Mbak Yani yang begitu keras. Sementara itu, tangan saya

mulai bergerak ke bawah. Saya membuka ritsleting jeans yang dikenakan Yani, dan kemudian

dengan sedikit bantuan saat saya masih mengerem, saya melepas jeans ke pergelangan kaki.

Bagian bawah Mbak Yani sekarang hanya dilindungi oleh sepasang pakaian dalam dengan

bahan dan warna yang sesuai dengan perilakunya. Namun, saya masih bisa melihat warna

hitam pudar di selangkangan.

Dengan dukungan nafsu rasi bintang yang semakin meningkat, Tanpa pikir panjang, saya juga

melepas hanya kain Itu masih menutupi tubuh Ambac Yani, yang sudah gemuk.

Akhirnya terletak tubuh seorang guru sekolah yang lancar Telanjang di depan saya, siap untuk

menikmati.

Tidak ada keraguan bahwa jari tengah saya mulai menyentuh bibir Ms. Yanni Di paha dia mulai

tumbuh dengan bulu kurus Meski kehitaman meski tidak banyak. Saya mencari kemana-manaPermukaan bibir vagina berulang-ulang diam-diam. Tubuh Ampak Yani, yang masih duduk di

sofa, melengkung ke atas, membuat payudaranya naik begitu tajam, sehingga ia masih

melahap mulut dan bibirku tanpa henti.

Oooohhh …. Buddd … Iiiihhh … … Buuud …

Jari tengah saya berhenti di bukit kecil daging berwarna Kemerahan mulai di bibir vagina Yanni

Teredam dengan cairan bening. Awalnya saya menggosok daging Si kecil ini perlahan-lahan

disebut klitoris.

Perlahan-lahan, irama dinaikkan, sehingga gumpalan sekarang berdetak, dan tidak lama

setelah intensitas meningkat lagi untuk ditegur. Klitoris Mbak Yani menjadi merah karena

sentuhan jari-jari saya yang terlihat profesional, yang membuat tubuh pemilik semakin

berkeliaran menuju berjalan.

Ketika saya melihat Mbak Yani yang sepertinya semakin menstimulasi, saya meningkatkan

kecepatan menggelitik klitoris. Akibatnya, klitoris Mubarak Yani mulai membengkak. Sementara

air vaginanya semakin dibanjiri dengan cairan kesenangan yang terus mengalir dari dalam

lubang suci yang masih sempit.

Setelah saya puas menjelajahi klitoris Mubarak Yanni, jari tengah saya perlahan mulai mengalir

ke vagina guru sekolah saya. Langkah demi langkah saya memasukkan jari saya ke dalam

vaginanya. Awalnya terbatas pada potongan jari pertama. Dengan susah payah, karena vagina

Ny. Yani masih sangat sempit.

Lalu perlahan jari saya terjepit lebih dalam. Pada saat setengah jari saya jatuh ke vagina Mbak

Yani, ada hambatan. Film ini juga sangat fleksibel.

Aiiihh … a bud …Mbak Yani berteriak saat dia berjuang

Seperti rasa sakit permanen. Pada saat itu, saya segera sadar, Apa yang mencegah jari tengah

saya menembus ke dalam vagina Mbak Yani adalah selaput dara yang tetap utuh. Ternyata

satu-satunya guru sekolah saya masih perawan. Saya baru saja menemukan seberapa keras

kepala Mbak Yani, ternyata sekolah saya masih bisa mempertahankan kehormatannya. Saya

salut sedikit padanya. Untuk memperkirakan ini, saya memutuskan untuk tidak melakukannya

Lanjutkan apa yang saya lakukan.

Bud … Bagaimana kamu menghentikan itu …” My lady meminta napas

Terengah-engah.

“Nyonya, Nyonya, Anda masih perawan. Nanti, jika Anda melanjutkan, Nyonya

Bisa…..”

Mencapai Mbak Yani dan menjangkau Selangkangan saya Begitu tangannya menyentuh ujung

penisku yang masih di celana pendek yang aku kenakan, penisku yang menyusut segerabergerak, untuk memadat lagi ternyata sentuhan lembut tangannya berhasil membuatku kesal,

dan itu membuat saya tidak dapat berdebat dengan hal lain, bahkan saya sepertinya lupa

dengan apa yang saya katakan.

Dengan petir, Mbak Yani meraih celana pendek dari celana pendeknya, lalu dengan cepat

menanggalkan celana saya dari lutut. Sisanya hanya celana dalam saya. Mata Mbak Yanni

berbinar ketika dia melihat tumpukan besar di telingaku. Meremas penisku dengan tangannya,

membuat penisku tumbuh lebih keras dan lebih tinggi. Saya menghargai panjangnya dikalikan

sekarang. ! Tidak dapat dipercaya semua ini karena motivasi yang saya terima dari guru

sekolah saya sangat keren.

“Nyonya … aku akan membukanya dulu,” tanyanya dan menanggalkan celana dalamku.

Penisku benar-benar gugup saat dia melompat Begitu tutupnya keluar.

“Fisal diculik! Mbak Yani berteriak kaget melihat penisku seperti itu Membayang dan siap

bertarung. Tapi kemudian dia meraih penisku dan perlahan-lahan menggosok penisku

“meriam”, sehingga otot-otot di sekitarnya menjadi lebih terlihat dan tiang saya menjadi seperti

tiang yang kuat dan siap untuk menembus siapa pun yang berdiri di jalan. Kemudian Mbak

menarik Yani Dickie dan mengantarnya ke selangkangan. Mengambil penisku tepat ke lubang

vaginanya.

Pada pandangan pertama, saya sadar. Tuhanku! Ms. Yani adalah seorang guru Sekolah saya

sendiri! Apa yang akan terjadi jika saya tiba Persetan dengannya? Apa yang orang katakan

akan menemukan saya nanti Berhubungan seks dengan guru sekolah saya sendiri?

Akhirnya, saya memutuskan bahwa saya tidak akan menembus vagina lagi. Kepala penisku

menggantung di bibirku di Mbak Yani, lalu terbang di sekitar bibir gua. Mbak Yani yang tersiksa

adalah sensasi yang tak terkalahkan di dunia ini.

Aah … … aah … … Ibumu Yani menghela nafas

Yanirnya ketika penisku tidak sengaja menyentuh

Klitoris merahnya sekarang bengkak lagi.

Sementara bibirku masih belum puas, coba saja Payudara Yanbaki dengan puting susu

Mendebarkan. Payudara saya dan guru-guru di sekolah saya dan daerah sekitarnya dibanjiri

dengan kegugupan saya dan kilau nya yang sangat gila sehingga terlihat mengkilap.

Perlahan-lahan aku mulai memasukkan ayam jantan ke dalam lubang vagina Mbak Yani. Saya

tidak sengaja mengarahkannya. Karena jika terlalu jauh, bukan tidak mungkin untuk merobek

membran darinya. Saya tidak ingin melakukan itu, karena bagaimanapun, Mbak Yani adalahguru sekolah saya, tubuh saya dan darah saya! Nyonya Yani menjadi gugup ketika penis saya

memasukkan lebih dalam ke dalam vaginanya.

Ketika penis saya hampir roboh hampir setengahnya, sepertinya selaput dara Anda telah diikat

oleh ujung selaput yummy, membuat saya berhenti menusuk penis. Segera saya perlahan

menarik penisku keluar dari Yanning surgawi dari guru sekolah saya. Gesekan antara gesekan

yang terjadi antara batang kemaluanku dengan serambi dinding vagina Mbak Yani membuatku

muram dengan kesenangan yang tak berkesudahan.

Untuk pertama kalinya saya merasakan sensasi seperti ini. Kemudian, saya membawa penis

saya kembali ke vagina Mbaki Yanni sampai selaput dara lagi dan menariknya kembali sampai

benar-benar hilang.

Segera setelah saya terus menerus memasukkan dan mengeluarkan setengah dari penis ke

dalam vagina wanita saya

Kecepatan Yanni semakin cepat dan semakin cepat.

Gesekan batang gesekan dengan Yanning YanYi vagina Yanning YanYi semakin marah.

Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menandingi kesenangan yang kurasakan

dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku.

Kesenangan pertama dengan kesenangan berikutnya,

Lanjutkan dengan lebih banyak kesenangan, satu demi satu tanpa berhenti.

Sepertinya iblis mulai menyebar di pikiran saya Intensitas gesekan yang terjadi pada vagina

wanita saya Yanni semakin tinggi. Kegembiraan yang tak tertandingi sepertinya tak ada

habisnya, dan lebih dari itu membuat saya dan Mbak Yani melupakan segalanya. Saya lupa

semua kewajiban saya sebelumnya.

Pada suatu waktu ketika vagina wanita saya adalah vagina desi

Yanni, saya tidak berhenti hanya hujan di membran Dari dia seperti biasa, tetapi malah

mengejar masalah itu dengan kekuatan dan kecepatan, sampai kolom penis benar-benar

runtuh di vagina meninggalkan Yan. Untanya yang sangat sempit berteriak pada batang

penisku sepenuhnya terendam.

“Aaaauuuwwww …” Mubarak Yanni berteriak sangat keras.

Tapi saya mengabaikannya. Sebaliknya, saya mendapatkan lebih banyak

Cemas memompa penisku lebih dalam dan penetrasi lebih cepat ke dalam vagina Mbak Yani.

Tampaknya rasa sakit yang diderita guru sekolah saya tidak menyebabkan saya menarik

kembali perilaku iblis saya.

Bahkan penisku didorong ke lubang vaginanya lebih gila. Saya merasa bahwa semakin cepat

saya memompa penisku, semakin besar gesekan yang terjadi antara batang penis dengan

dinding vagina lidah yanny Anda, dan kebahagiaan yang tak tertandingi yang saya rasakan.Penisku berdenyut-denyut di dalam vagina Mbak Yanni Terus terjadi. Bahkan semakin besar iramanya. Mbak Yani tidak bisa melakukan apa pun selain berteriak dalam-dalam. Setan jelas menguasai semua jiwa kita, jadi kami dideportasi ke dalam pekerjaan yang tidak pantas bagi para guru dan siswa.

Aaa … tubuhku … aah …Nyonya Yani meninggalkan jeritan panjang.

Sepertinya dia telah terbang ke surga ketujuh. Dia menutup matanya sambil mengguncang tubuhnya dan menembak dengan keras. Keringat mulai membasahi tubuh kita. Saya tahu, guru sekolah saya hampir mencapai orgasme. Tapi saya tidak peduli. Saya pribadi tidak merasakan apa-apa. Mbak Yani semakin mengeluh dan berteriak membuat tusukan saya di vagina saya kesemutan lagi. Mubarak Yanni menjadi lebih keras. Bagaimanapun, suasana pada waktu itu sangat bising. Semua jenis erangan, desahan, dan teriakan digabung menjadi satu.

Akhirnya saya merasakan sesuatu yang hampir meluap dari penisku.

Tetapi ini tidak membuat saya menghentikan penetrasi saya pada vagina Ny. Yanni. Frekuensi benjolan pada penis saya juga tidak diukur. Akhirnya setelah saya merasa bahwa saya tidak tahan orgasme, saya menarik penis saya dari vagina Mbak Yani lebih cepat dari kilat. Kemudian dengan tempo tinggi, aku mengusap batang kemaluanku dengan tanganku. Segera setelah itu, cairan kental dan putih menyerupai senapan mesin yang bergetar oleh penisku. Beberapa dari mereka ada di wajah Yanni.

Ada juga yang berhubungan dengan payudara dan bagian tubuh lainnya. Bahkan menyedihkan! Ada juga kekacauan di kursi sofa yang ditempati Mbak Yani. Selain darah mengalir dari vaginanya, yang menunjukkan bahwa keperawanan guru sekolah saya diambil oleh saya.

Akhirnya karena kelelahan, saya hanya berbaring di sofa di sebelah Mbak Yani. Setiap tubuh kita bermandikan keringat dari kepala hingga kaki. Saya hanya mengenakan T-shirt, sementara Yani menangis telanjang tanpa seutas benang menutupi tubuhnya.

TAMAT

Friday, May 13, 2022

ADIK ISTRIKU MEMAKSAKU

 Saya seorang pria berumur 40 tahun. Istri saya satu tahun lebih muda dari saya. Secara keseluruhan kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, perempuan kelas II SMP (Nisa) dan bungsu laki-laki kelas 3 SD. Saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Sedangkan istri saya seorang wanita karier yang sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager.

Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yang setia. Saya sendiri pada dasarnya suami yang setia pula. Paling tidak saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tidak untuk soal seks.

Saya seorang peselingkuh. Ini semua karena saya memiliki libido yang amat tinggi sementara istri saya tidak cukup punya minat di bidang seks. Saya menginginkan hubungan paling tidak dua kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan. Dia pernah bilang kepada saya,

“Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan.” Tiap kali hubungan kami mencapai orgasme bersama-sama. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan saya. Rendahnya minat istri saya itu dikarenakan dia terlalu terkuras tenaga dan pikirannya untuk urusan kantor.

Dia berangkat ke kantor pukul 07.30 dan pulang lepas Maghrib. Sampai di rumah sudah lesu dan sekitar pukul 20.00 dia sudah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau sudah begitu biasanya saya melakukan onani. Tentu tanpa sepengetahuan dia, karena malu kalau ketahuan. Selama perkawinan kami sudah tak terhitung berapa kali saya berselingkuh. Kalau istri saya tahu, saya tak bisa membayangkan akan seperti apa neraka yang diciptakannya.

Bukan apa-apa. Perempuan-perempuan yang saya tiduri adalah mereka yang sangat dekat dengan dia. Saya menyimpan rapat rahasia itu. Sampai kini. Itu karena saya melakukan persetubuhan hanya sekali terhadap seorang perempuan yang sama. Saya tak mau mengulanginya.

Saya khawatir, pengulangan bakal melibatkan perasaan. Padahal yang saya inginkan cuma persetubuhan fisik. Bukan hati dan perasaan. Saya berusaha mengindarinya sebisa mungkin, dan memberi kesan kepada si perempuan bahwa semua yang terjadi adalah kekeliruan.

Memang ada beberapa perempuan sebagai perkecualian yang nanti akan saya ceritakan.Perempuan pertama yang saya tiduri semenjak menikah tidak lain adalah kakak istri saya.Oh ya, istri saya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Semuanya perempuan.

Istri saya sebut saja bernama Ovi. Kedua kakak Ovi sudah menikah dan punya anak. Mereka keluarga bahagia semuanya, dan telah memiliki tempat tinggal masing-masing. Hanya saya danistri yang ikut mertua dua tahun pertama perkawinan kami. Setiap minggu keluarga besar istri

saya berkumpul.

Mereka keluarga yang hangat dan saling menyayangi.

Mbak Vita, kakak istri saya ini adalah seorang perempuan yang dominan. Dia terlihat sangat

menguasai suaminya. Saya sering melihat Mbak Vita menghardik suaminya yang

berpenampilan culun.

Suami Mbak Vita sering berkeluh-kesah dengan saya tentang sikap istrinya. Tetapi kepada

orang lain Mbak Vita sangat ramah, termasuk kepada saya.

Dia bahkan sangat baik. Mbak Vita sering datang bersama kedua anaknya berkunjung ke

rumah orang tuanya -yang artinya rumah saya juga- tanpa suaminya. Kadang-kadang sebagai

basa-basi saya bertanya,

“Kenapa Mas Wid tidak diajak?”

“Ahh malas saya ngajak dia,” jawabnya. Saya tak pernah bertanya lebih jauh.

Seringkali saat Mbak Vita datang dan menginap, pas istri saya sedang tugas luar kota.

Istri saya dua minggu sekali keluar kota saat itu. Dia adalah seorang detailer yang gigih dan

ambisius. Jika sudah demikian biasanya ibu mertua saya yang menyiapkan kopi buat saya,

atau makan pagi dan makan malam. Tapi jika pas ada Mbak Vita, ya si Mbak inilah yang

menggantikan tugas ibu mertua.

Tak jarang Mbak Vita menemani saya makan.Karena seringnya bertemu, maka saya pun mulai

dirasuki pikiran kotor. Saya sering membayangkan bisa tidur dengan Mbak Vita. Tapi mustahil.

Mbak Vita tidak menunjukkan tipe perempuan yang gampang diajak tidur. Karenanya saya

hanya bisa membayangkannya.

Apalagi kalau pas hasrat menggejolak sementara istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali

rasanya. Dan sore itu, sehabis mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin

di dalam kamar. Saya hanya bercelana dalam ketika Mbak Vita mendadak membuka pintu.

“Kopinya Dik Andy.” Saya terkejut, dan Mbak Vita buru-buru menutup pintu ketika melihat

sebelah tangan saya berada di dalam celana dalam, sementara satu tangan lain mengibas-ibas

rambut di depan kipas angin.

Saya malu awalnya. Tetapi kemudian berpikir, apa yang terjadi seandainya Mbak Vita melihat

saya bugil ketika penis saya sedang tegang?Pikiran itu terus mengusik saya. Peristiwa

membuka pintu kamar dengan mendadak bukan hal yang tidak mungkin.

Adik-adik dan kakak-kakak istri saya memang terbiasa begitu. Mereka sepertinya tidak

menganggap masalah. Seolah kamar kami adalah kamar mereka juga. Adik istri saya yang

bungsu (masih kelas II SMU, sebut saja Sara) bahkan pernah menyerobot masuk begitu sajaketika saya sedang bergumul dengan istri saya. Untung saat itu kami tidak sedang bugil. Tapi

dia sendiri yang malu, dan berhari-hari meledek kami.

Sejak peristiwa Mbak Vita membuka pintu itu, saya jadi sering memasang diri, tiduran di dalam

kamar dengan hanya bercelana dalam sambil coli (onani). Saya hanya ingin menjaga supaya

penis saya tegang, dan berharap saat itu Mbak Vita masuk. Saya rebahan sambil membaca

majalah. Sialnya, yang saya incar tidak pernah datang.

Sekali waktu malah si Sara yang masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memang sudah

biasa. Buru-buru saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Ovi keburu melihat.

“Woww, indahnya.” Dia tampak cengengesan sambil memolesi bibirnya dengan gincu. “Mau

kemana?” tanya saya. “Nggak. Pengin makai lipstik aja.” Saya meneruskan membaca. “Coli ya

Mas?” katanya. Gadis ini memang manja, dan sangat terbuka dengan saya.

Ketika saya masih berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan luar biasa. Tak jarang

kalau saya datang dia menggelendot di punggung saya. Tentu saya tak punya pikiran apa-apa.

Dia kan masih kecil waktu itu. Tapi sekarang. Ahh. Tiba-tiba saya memperhatikannya. Dia

sudah dewasa. Sudah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yang paling

cantik di antara saudara istri saya.

Pikiran saya mulai kotor. Menurut saya, akan lebih mudah sebenarnya menjebak Sara daripada

Mbak Vita. Sara lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuma mencium pipi dan mengecup bibir

sedikit, bukan hal yang sulit. Dulu saya sering mengecup pipinya. Tapi sejak dia kelihatan

sudah dewasa, saya tak lagi melakukannya. Akhirnya sasaran jebakan saya beralih ke Ovi.

Saya mencoba melupakan Mbak Vita.

Sore selepas mandi saya rebahan di tempat tidur, dan kembali memasang jebakan untuk Ovi.

Saya berbulat hati untuk memancing dia. Ini hari terakhir istri saya up country. Artinya besok di

kamar ini sudah ada istri saya. Saya elus perlahan-lahan penis saya hingga berdiri tegak. Saya

tidak membaca majalah.

Saya seolah sedang onani. Saya pejamkan mata saya. Beberapa menit kemudian saya dengar

pintu kamar berderit lembut.

Ada yang membuka. Saya diam saja seolah sedang keasyikan onani. Tidak ada tanggapan.

Saya melihat pintu dengan sudut mata yang terpicing. Sialan. Tak ada orang sama sekali.

Mungkin si Ovi langsung kabur. Saya hampir saja menghentikan onani saya ketika dari mata

yang hampir tertutup saya lihat bayangan.

Segera saya mengelus-elus penis saya dengan agak cepat dan badan bergerak-gerak kecil.

Saya mencoba mengerling di antara picingan mata.

Astaga! Kepala Mbak Vita di ambang pintu. Tapi kemudian bayangan itu lenyap. Lalu muncul

lagi, hilang lagi, Kini tahulah saya, Mbak Vita sembunyi-sembunyi melihat saya. Beberapa saatkemudian pintu ditutup, dan tak dibuka kembali sampai saya menghentikan onani saya. Tanpa

mani keluar.

Malamnya, di meja makan kami makan bersama-sama. Saya, kedua mertua, Mbak Vita, Ovi

dan kakak Ovi, Vita. Berkali-kali saya merasakan Mbak Vita memperhatikan saya. Saya

berdebar-debar membayangkan apa yang ada di pikiran Mbak Vita. Saya sengaja

memperlambat makan saya. Dan ternyata Mbak Vita pun demikian.

Sehingga sampai semua beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami

tidak segera berlalu. Piring-piring kotor dan makanan telah dibereskan Mak Jah, pembantu

kami.

“Dik Andy kesepian ya? Suka begitu kalau kesepian?” Mbak Vita mebuka suara. Saya kaget.

Dia duduk persis di kanan saya. Dia memandangi saya. Matanya seakan jatuh kasihan kepada

saya. Sialan.

“Maksud Mbak May apaan sih?” saya pura-pura tidak tahu. “Tadi Mbak May lihat Dik Andy

ngapain di kamar. Sampai Dik Andy nggak liat. Kalau sedang gitu, kunci pintunya. Kalau Ovi

atau Ibu lihat gimana?”

“Apaan sih?” saya tetap pura-pura tidak mengerti. “Tadi onani kan?” “Ohh.” Saya berpura-pura

malu. Perasaan saya senang bercampur gugup, menunggu reaksi Mbak Vita. Saya menghela

nafas panjang. Sengaja.

“Yahh, Yeni sudah tiga hari keluar kota. Pikiran saya sedang kotor. Jadi..” “Besok lagi kalau

Yeni mau keluar kota, kamu minta jatah dulu.”

“Ahh Mbak May ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang pas saya lagi pengin dia

sudah kecapekan.”

“Tapi itu kan kewajiban dia melayani kamu?” “Saya tidak ingin dia melakukan dengan terpaksa.”

Kami sama-sama diam. Saya terus menunggu.

“Kamu sering Onani gitu?” “Yaa sering Mbak. Kalau pengin, terus Yeni nggak mau, ya saya

Onani. Ahh udah aahh. Kok ngomongin gitu?” Saya pura-pura ingin mengalihkan pembicaraan.

Tapi Mbak Vita tidak peduli.

“Gini lho Dik. Masalahnya, itu tidak sehat untuk perkawinan kalian. Kamu harus berbicara

dengan Yeni. Masa sudah punya istri masih Onani.” Mbak Vita memegang punggung tangan

saya.

“Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Sebaliknya dengan Yeni. Jadi kayaknya saya yang mesti

mengikuti kondisi dia.” Kali ini saya bicara jujur. “Saya cukup puas bisa melayani diri sendiri

kok.”

“Kasihan kamu.”Mbak Vita menyentuh ujung rambut saya, dan disibakkannya ke belakang.

Saya memberanikan diri menangkap tangan itu, dan menciumnya selintas. Mbak Vita seperti

kaget, dan buru-buru menariknya.

“Kapan kalian terakhir kumpul?” “Dua atau tiga minggu lalu,” jawab saya. Bohong besar. Mbak

Vita mendesis kaget.“Ya ampuun.” “Mbak. Tapi Mbak jangan bilang apa-apa ke Yeni. Nanti salah pengertian.

Dikira saya mengadu soal begituan.” Mbak Vita kembali menggenggam tangan saya. Erat, dan

meremasnya. Isi celana saya mulai bergerak-gerak.

saya yang menarik tangan saya dari genggaman Mbak Vita. Tapi Mbak Vita menahannya.

Saya menarik lagi. Bukan apa-apa. Kali ini saya takut nanti dilihat orang lain.

“Saya horny kalau Mbak pegang terus.” Mbak Vita tertawa kecil dan melepaskan tangan saya.

Dia beranjak sambil mengucek-ucek rambut saya.

“Kaciaann ipar Mbak satu ini.” Mbak Vita berlalu, menuju ruang keluarga.

“Liat TV aja yuk,” ajaknya. Saya memaki dalam hati. Kurang ajar betul. Dibilang saya horny

malah cengengesan, bukannya bilang, “Saya juga nih, Dik.” Setengah jengkel saya

mengikutinya. Di ruang keluarga semua kumpul kecuali Sara.

Sekitar pukul 23.00 pintu kamar saya berderit. Saya menoleh. Mbak Vita. Dia menempelkan

telunjuknya di bibirnya.

“Belum bobo?” tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras.

“Belum.” Jawab saya. “Kita ngobrol di luar yuk?”

“Di sini saja Mbak.” Saya seperti mendapat inspirasi. “Ihh. Di teras aja. Udah ngantuk belum?”

Mbak Vita segera menghilang. Dengan hanya bersarung telanjang dada dan CD saya mengikuti

Mbak Vita ke teras.. Rumah telah senyap. TV telah dimatikan.

Mbak Vita mengenakan daster tanpa lengan. Ujung atas hanya berupa seutas tali tipis. Daster

kuning yang agak ketat. Saya kini memperhatikan betul lekuk tubuh perempuan yang berjalan

di depan saya itu,Pantat menonjol. Singset.

Kulitnya paling putih di antara semua sadaranya. Umurnya berselisih tiga tahun dengan Yeni.

Mbak Vita duduk di bangku teras yang gelap. Bangku ini dulu sering saya gunakan bercumbu

dengan Yeni.

Dia memberi tempat kepada saya. Kami duduk hampir berhimpitan.

Saya memang sengaja. Ketika dia mencoba menggeser sedikit menjauh, perlahan-lahan saya

mendekakan diri.

“Dik Andy” Mbak Vita membuka percakapan.

“Nasib kamu itu sebenernya tak jauh beda dengan Mbak.” Saya mengernyitkan dahi. Menunggu

Mbak Vita menjelaskan. Tapi perempuan itu diam saja. tangannya memilin-milin ujung rambut.

“Maksud Mbak apa sih?” “Tidak bahagia dalam urusan tempat tidur. Ih. Gimana sih.” Mbak Vita

mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memang sakit, Tapi saya senang. Perlahan-lahan penis

saya bergerak.

“Kok bisa?” “Nggak tahu tuh. Mas Wih itu loyo abis.”

“Impoten?” Saya agak kaget. “Ya enggak sih. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas

saya. Perempuan kok dibegituin,”

“Hihihi.. Tadi kok kasih nasihat ke saya?” Saya tersenyum kecil. Mbak Vita“Terus cara pelampiasan Mbak gimana? Onani juga?” Tanya saya. Saya taruh sebelah tangan

di atas pahanya. Mbak Vita mencoba menghindar, tapi tak jadi.

“Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan aja.”

“Kapan terakhir Mbak Vita tidur sama Mas Wib?” Saya mencium punggung tangan Mbak Vita.

Lalu tangan itu saya taruh perlahan-lahan di antara pahaku, sedikit menyentuh penis.

“Dua minggu lalu.”

“Heh?” Saya menatap matanya. Bener enggak sih. Kok jawabannya sama dengan saya?

Ngeledek apa gimana nih.

“Bener.” Matanya mengerling ke bawah, melihat sesuatu di dekat tangannya yang kugenggam.

“Mbak..” Nafsu saya mulai naik.

“Hm,” Mbak Vita menatap mata saya.

“Mbak pengin?” Dia tak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya raih pundaknya. Saya elus

rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja. Sejurus kemudian mulut kami berpagutan.

Lama. Ciuman yang bergairah. Saya remas bagian dadanya. Lalu tali sebelah dasternya saya

tarik dan terlepas.

Mbak Vita merintih ketika jari saya menyentuh belahan dadanya. Secara spontan tangan kirinya

yang sejak tadi di pangkuan saya menggapai apa saja. Dan yang tertangkap adalah penis. Dia

meremasnya. Saya menggesek-gesekkan jari saya di dadanya.

Kami kembali berciuman.

“Di kamar aja yuk Mbak?” ajak saya. Lalu kami beranjak. Setengah berjingkat-jingkat menuju

kamar Mbak Vita. Kamar ini terletak bersebarangan dengan kamar saya. Di sebelah kamar

Mbak Vita adalah kamar mertua saya.

Ketika tidur di samping istri saya, saya berjanji dalam hati Tidak akan selingkuh lagi. Ternyata

janji tinggal janji. Nafsu besar lebih mengusik saya. Terutama saat istri saya ke luar kota dan

keinginan bersetubuh mendesak-desak dalam diri saya. Rasanya ingin mengulanginya dengan

Mbak Vita.

Tapi tampaknya mustahil. Mbak Vita benar-benar tidak memberi kesempatan kepada saya. Dia

tidak lagi mau masuk kamar saya. Jika ada perlu di menyuruh Ovii, atau berteriak di luar kamar,

memanggil saya. Bahkan mulai jarang menginap.

Akhirnya saya kembali ke sasaran awal saya. Ovi Mungkinkah saya menyetubuhi adik istri

saya? Uhh. Mustahil. Kalau hamil? Beda dengan Mbak Vita. Kepada dia saya tidak ragu untuk

mengeluarkan benih saya ke dalam rahimnya.

Kalaupun hamil, tak masalah kan. Paling-paling kalau anaknya lahir dan mirip dengan saya yaa

banyak cara untuk menepis tuduhan.

Lagian masak sih pada curiga? Kehidupan terus berjalan. Usia kandungan istri saya menginjak

bulan ke-4. Tahu sendirilah bagaimana kondisi perempuan kalau sedang hamil muda.Bawaannya malas melulu. Tapi untuk urusan pekerjaan dia sangat bersemangat. Dia memang

pekerja yang ambisius. Berdedikasi, disiplin, dan penuh tanggung jawab. Karena itu jadwal

keluar kota tetap dijalani. Kualitas hubungan seks kami makin buruk.

Dia seakan benar-benar tak ingin disentuh kecuali pada saat benar-benar sedang relaks. Saya

juga tak ingin memaksa. Karenanya saya makin sering beronani diam-diam di kamar mandi.

Kadang-kadang saya kasihan terhadap diri sendiri. Kata-kata Mbak Vita sering

terngiang-ngiang, terutama sesaat setelah sperma memancar dari penis saya.

“Kacian adik iparku ini..” Tapi saya tak punya pilihan lain. Saya tak suka “jajan”. Maaf, saya

agak jijik dengan perempuan lacur.

Tiap kali beronani, yang saya bayangkan adalah wajah Mbak Vita atau si bungsu Ovi,

bergantian. Ovi telah tumbuh menjadi gadis yang benar-benar matang. Montok, lincah. Cantik

penuh gairah, dan terkesan genit. Meskipun masih bersikap manja terhadap saya, tetapi sudah

tidak pernah lagi bergayutan di tubuh saya seperti semasa saya ngapelin kakaknya. Saya

sering mencuri pandang ke arah payudaranya. Ukurannya sangat saya idealkan. Sekitar 34.

Punya istri saya sendiri hanya 32.

Seringkali, di balik baju seragam SMU-nya saya lihat gerakan indah payudara itu. Keinginan

untuk melihat payudara itu begitu kuatnya. Tapi bagaimana? Mengintip? Di mana? Kamar

mandi kami sangat rapat. Letak kamar saya dengannya berjauhan. Dia menempati kamar di

sebelah gudang. Yang paling ujung kamar Mak Jah, pembantu kami. Setelah kamar Vita, kakak

Ovi, baru kamar saya. Kamar kami seluruhnya terbuat dari tembok. Sehingga tak mugkin buat

ngintip.

Tapi tunggu! Saya teringat gudang. Ya, kalau tidak salah antara gudang dengan kamar Ovi

terdapat sebuah jendela. Dulunya gudang ini memang berupa tanah kosong semacam taman.

Karena mertua butuh gudang tambahan, maka dibangunlah gudang. Jendela kamar Ovii yang

menghadap ke gudang tidak dihilangkan. Saya pernah mengamati, dari jendela itu bisa

mengintip isi kamar Ovii.

Sejak itulah niat saya kesampaian. Saya sangat sering diam-diam ke gudang begitu Ovii selesai

mandi. Memang ada celah kecil tapi tak cukup untuk mengintip. Karenanya diam-diam lubang

itu saya perbesar dengan obeng. Saya benar-benar takjub melihat sepasang payudara montok

dan indah milik Ovii. Meski sangat jarang, saya juga pernah melihat kemaluan Ovii yang

ditumbuhi bulu-bulu lembut.

Tiap kali mengintip, selalu saya melakukan onani sehingga di dekat lubang intipan itu terlihat

bercak-bercak sperma saya. Tentu hanya saya yang tahu kenapa dan apa bercak itu.

Keinginan untuk menikmati tubuh Ovi makin menguasai benak saya. Tetapi selalu tak saya

temukan jalan. Sampai akhirnya malam itu.Mertua saya meminta saya mendampingi Ovi untuk menghadiri Ultah temannya di sebuah

diskotik. Ibu khawatir terjadi apa-apa. Dengan perasaan luar biasa gembira saya antar Ovi. Istri

saya menyuruh saya membawa mobil. Tapi saya menolak. “Kamu kan harus detailing. Pakai

saja. Masa orang hamil mau naik motor?” Padahal yang sebenarnya, saya ingin

merapat-rapatkan tubuh dengan Ovi.

Kami berangkat sekitar pukul 19.00. Dia membonceng. Kedua tangannya memeluk pinggang

saya. Saya rasakan benda kenyal di punggung saya. Jantung saya berdesir-desir. Sesekali

dengan nakal saya injak pedal rem dengan mendadak. Akibatnya terjadi sentakan di punggung.

Saya pura-pura tertawa ketika Ovi dengan manja memukuli punggung saya.

“Mas Andy genit,” katanya. Pada suatu ketika, Ovi sengaja menempelkan dadanya ke puggung

saya. Menekannya.

“Kalau mau gini, bilang aja terus terang,” katanya.

“Iya iya mau,” sahut saya. Ovii bahkan menggeser duduknya, merenggang. Sialan.

Malam itu Ovi mengenakan rok span ketat dan atasan tank top, dibalut jaket kulit. Benar-benar

seksi. Di diskotik telah menunggu teman-teman Ovi. Ada sekitar 15-an orang. Saya

membiarkan Ovi berabung dengan teman-temannya.

Saya memilih duduk di sudut. Malu dong kalau nimbrung. Sudah tua, ihh. Saya hanya

mengawasi dari kejauhan, menikmati tubuh-tubuh indah para ABG. Di antara saudara istri saya

Ovi memang yang paling cantik. Tercantik kedua ya Mbak Vita, baru Dayang, istri saya. Vita

yang terjelek. Tubuhnya kurus kering sehingga tidak menimbulkan nafsu.

Sesekali Ovi menengok ke arah tempat duduk saya sambil melambai. Saya tersenyum

mengangguk. Mereka turun ke arena. Sekitar tiga lagu Ovi menghampiri saya.

“Mas Andy udah pesan minum?” tanyanya. Dagu saya menunjuk gelas berisi lemon tea di

depan saya.

“Kamu kok ke sini, udah sana gabung temen-temen kamu,” kata saya. Janjinya Ovi dkk pulang

pukul 22.00.

“Nggak enak liat Mas Andy mencangkung sendirian,” kata Ovi duduk di sebelah saya.

“Sudah nggak pa-pa.” “Bener?” Saya mengangguk, dan Ovi kembali ke grupnya. Habis satu

lagu, dia mendatangi saya. Menarik tangan saya.

“Ayo. Nggak apa-apa, sekalian saya kenalin ama temen-temen. Mereka juga yang minta kok.”

Saya menyerah. Saya ikut saja bergoyang-goyang. Asal goyang.

Hampir tidak pernah. Saya ke diskotik sekedar supaya tahu saja kayak apa suasananya.

Sesekali tangan Ovi memegang tangan saya dan mengayun-ayunkannya.

Menjelang pukul 22.00 sebagian teman Ovi pulang. Saya segera mengajak Ovi pulang juga.

“Bentar dong Mas Andy, please,” kata Ovi. Astaga. Tercium aroma alkohol dari mulutnya.

“Heh. Kamu minum apa? Gila kamu. Sudah ayo pulang.” Segera saya gelandang dia.

“Yee Mas Andy gitu deh.” Dia merajuk tapi saya tak peduli. Ruangan ini mulai menjemukan

saya“Udah dulu ya bro, sis.” Ovi memang minum alkohol. Tak tahu apa yang diminumnya tadi. Dia

pun terlihat sempoyongan. Saya jadi cemas. Takut nanti kena marah mertua.

Kami menuju tempat parkir untuk mengambil motor. Saya bantu Ovi mengenakan jaket yang

kami tinggal di motor. Saya bantu dia mengancing resluitingnya. Berdesir darah saya ketika

sedikit tersentuk bukit di dadanya. “Hayoo, nakal lagi,” katanya. “Hus. Nggak sengaja juga.”

“Sengaja nggak pa-pa kok Mas.” Omongan Ovi makin ngaco. Dia tarik ke bawah resluitingnya.

Dan sebelum saya berkomentar dia sudah berkata, “Masih gerah. Ntar kalau dingin Ovi

kancingin deh.” Segera mesin kunyalakan, dan motor melaju meninggalkan diskotik SO.

Sungguh menyenangkan. Ovi yang setengah mabuk ini seakan merebahkan badannya di

punggung saya. Kedua tangannya memeluk erat perut saya. Jangan tanya bagaimana birahi

saya. Penis saya menegang sejak tadi. Dagu Ovi disadarkan ke pundak saya. Lembut nafasnya

sesekali menyapu telinga saya. Saya perlambat laju motor. Benar-benar saya ingin menikmati.

Lalu saya seperti merasa Ovi mencium pipi saya. Saya ingin memastikan dengan menoleh.

Ternyata memang dia baru saja mencium pipi saya.

“Mas Andy, Ovi pengin pacaran dulu,” katanya mengejutkan saya.

“Pacaran sama Mas Andy? Gila kamu ya.” Penis saya makin kencang.

“Mau enggak?” “Kamu mabuk ya?” Dia tak menjawab. Hanya pelukannya tambah erat.

“Mas..” “Hmm” “Mas masih suka coli?”

“Hus. Napa sih?” “Pengen tahu aja. Mbak Yeni nggak mau melayani ya?”

“Tahu apa kamu ini.” Saya sedikit berteriak. Saya kaget sendiri. Entah kenapa saya tidak suka

dia omong begitu.

“Sorry. Gitu aja marah.” Ovi kembali mencium pipi saya. Bahkan dia tempelkan terus bibirnya di

pipi saya, sedikit di bawah telinga.

“Saya horny Ovi.” “Kapan? Sekarang? Ahh masak. Belum juga diapa-apain”

Saya raih tangannya dan saya taruh di penis saya yang menyodok celana saya. Terperanjat

dia. Tapi diam saja. Tangannya merasakan sesuatu bergerak-gerak di balik celana saya.

“Pacaran ama Ovi mau nggak?” kata Ovi.

“Di mana? Lagian udah malam. Nanti Ibu marah kalau kita pulang kemalaman.”

“Kalau ama Mas Andy dijamin Ibu gak marah.”

“Sok tahu.” “Bener. Ayuk deh. Ke taman aja. Meski di sekitarnya lalu lintas ramai, tapi karena

gelap, yaa tetap enak buat berpacaran. Biasanya cukup ramai sehingga banyak yang

berpacaran di rumputan. Begitu duduk. Langsung saja Ovii merebahkan kepalanya di dada

saya. Saya tak mengira anak ini akan begini agresif.

“Kamu kan belum punya pacar, kok sudah segini berani Ovi?” tanya saya.

“Enak aja belum punya pacar.” Dia protes.

“Habis siapa pacar kamu?” Saya genggam tangannya. Dia mengelus-elus dada saya.

“Yaa ini.” Dia membuka kancing kemeja saya. Saya kecup keningnya. Matanya. Hidung, pipi,

lalu bibirnya“Kamu belum pernah melakukan ya?” kata saya. Dia tak menjawab.

“Mas Andy..” “Hmm” “Please.. Please.” Saya mengangsurkan muka saya menciumi bukit-bukit

itu. Lalu, srrt srrt..srrt. Sesuatu keluar dari penis saya.

Busyet. Masa saya ejakulasi? Aku menghisap puting, dan tanganku mengelus paha,

menyelinap di antara celap CD. Mulut Ovi terus merintih-rintih. Saya rasakan kemaluan saya

digeggamnya. Diremas dengan kasar. Aku menggeser tempat duduk karena sakitnya.

Lalu dia membuka resluiting celana saya, merogoh isinya. Meremas kuat-kuat. Tapi dia berhenti

sebentar.

“Kok basah Mas?” tanyanya. Saya diam saja.

“Ehh,ini yang disebut mani ya?” Ini anak malah ngajak diskusi sih. Dia cium penis ku. Kayaknya

dia mencoba membaui.

“Kok gini baunya ya? Emang kayak gini ya?

“Heeh,” jawab ku lalu kembali memainkan kelaminnya.

“Asin juga ya?” Dia mengocok penis saya dengan tangannya.

“Pelan-pelan Ovi. Enakan kamu ciumin deh,” kata saya.

Tanpa perintah lanjutan Ovi menjilat dan mengulum penis saya. Uhh, kasarnya minta ampun,

Tidak ada enaknya. Berkali-kali saya meminta dia untuk lebih pelan. Akhirnya saya kembali

ejakulasi. Bukan oleh mulutnya tapi karena kocokan tangannya. Setelah itu sunyi. Wajahnya

yang belepotan mani dibersihkan dengan tissu.

“Makasih pelajarannya ya Mas.” Dia mengecup pipi saya.

“Tapi kamu janji jaga rahasia kan?” Saya ingin memastikan.

“Iyaah. Emang mau cerita ama siapa? Bunuh diri?” “Siapa tahu.” Dia mengangguk. Kami

bersiap-siap pulang. Sepanjang perjalanan dia memeluk erat tubuh saya. Dan pikiran waras

saya mulai bekerja.

“Ovi…??”

“Yaa” “Kamu nggak jatuh cinta ama Mas Andy kan? Everyting just for sex kan?”

“Tahu deh.” “Please Vii. Kita nggak boleh keterusan.

”Aku menghentikan motor.

“Iya deh.”

“Bener ya? Ingat, Mas Andy ini suami Mbak Yeni.” Dia mengangguk mengerti.

“Makasih Ovi.” Saya kembali menjalankan motor. Saya benar-benar takut sekarang. Saya

sadari, Ovi masih kanak-kanak. Masih labil. Bisa saja dia lepas kendali dan tak mengerti apa

arti hubungan seks sesaat.

Lalu saya dengar dia sesenggukan. Menangis. Untunglah dia menepati janji. Saya tak berani

lagi mengulangi, meskipun kesempatan selalu terbuka dan dibuka oleh Ovi. Saya tidak mau

menhancurkan keluarga besar istri saya. Tak mau menghancurkan rumah tangga saya.

Saya hanya menikmati Ovi di dalam bayangan. Ketika sedang onani saja.


TAMAT