Wednesday, July 20, 2022

MAMAKU YANG NACKAL

 kedalam kelas untuk memberikan pelajaran yang paling kubenci. Pak Kuntoro adalah guru mata pelajaran fisika disekolahku. Entah kenapa setiap kali pelajarannya jam terasa begitu lama sekali untuk berputar.

"Teeettttt" inilah saat yang kutunggu tunggu dimana bel sekeloh berbunyi menandakan jam pelajaran fisika telah habis sekaligus waktunya untuk pulang.

Akhirnya pelajaran yang sangat amat kubenci ini selesai juga. Aku segera memasukan buku buku pelajaranku kedalam tasku dan langsung pergi meninggalkan kelas dimana Pak Kuntoro masih ada didalamnya. Aku berjalan pelan pelan menuju rumahku maklum anak SMP belum boleh menggendarai kendaraan bermotor. Sebenarnya orang tuaku menyurhku untuk kesekolah memakai sepeda tapi akunya aja yang menolak dengan alasan sekolah sama rumahkan deket ngapain naik sepeda. Aku terus berjalan menuju rumahku hal ini sudah menjadi rutinitasku sehari hari, mungkin udah kebiasaan iya makanya aku gak merasa capek.

Oh iya perkenalkan namaku Toni usiaku baru 15 tahun. Aku termasuk anak yang bongsor diusiaku bagaimana tidak tinggi badanku aja 162cm dan berat badanku 58kg jelas saja aku terlihat paling besar dikelasku bahkan disekolahku. Wajahku sih termasuk anak yang bisa dikatagorikan sebagai anak yang cakep apalagi ditambah kulitku yang putih dan hidungku yang mancung mebuat banyak cewek cewek centil disekolahku yang naksir aku tapi aku gak mau dengan alasan aku masih fokus untuk belajar, sebenarnya bukan itu juga alasannya tetapi aku lebih suka ama cewek yang usianya jauh lebih tua dariku.

Siang itu aku terus berjalan menuju rumahku, terasa sekali terik sang mentari yang menyegngat kulit putihku ini, rasa dahaga kini mulai menyiksaku sehingga kuputuskan untuk berhenti sejenak disebuah warung yang sudah dekat dengan rumahku hanya sekedar membeli minuman dingin pelepas dahaga setelah itu baru kulanjutkan perjalanan menuju rumahku. Sampai dirumah kulihat rumah seperti dalam keadaan kosong.

"Ma Mama" kupanggil Mamaku tapi tak ada jawaban darinya mungkin Mama lagi keluar pikirku.

Setelah mencari Mama keliling rumah tapi tak juga ketemu yasudah aku langsung masuk kekamarku untuk segera menganti pakaian seragamku. Karena cuaca hari ini begitu panas aku putuskan untuk tak memakai baju. Setelah kulepas semua pakaianku aku langsung tidur dan hanya menutupi tubuh bugilku dengan sebuah selimut. Ketika sedang enak enak terttidur tiba tiba Mamaku masuk kedalam kamarku dan membangunkanku.

"Ton bangun bangun" Mama mencoba membangunkanku yang sedang tertidur siang itu.

"Ada apa sih ma Toni capek banget nih mau istirahat" aku masih saja enggan untuk bangun dari tidurku."Kamu gak makan siang dulu apa?" Tanya Mama sembari mencoba untuk membanggunkanku

lagi.

"Nantik aja Ma Toni masih males masih pengen tidur" jawabku kepada Mamaku

"Yaudah kalau gitu Mama juga mau tidur siang dulu. Awas iya kalau nantik Mama udah tidur

kamu bangunin kayak biasanya" Mamaku lalu keluar dari kamarku. Aku sendiri langsung

melanjutkan tidurku yang sempat terhenti akibat Mama.

Kenalakan Mamaku bernama Indri usianya 39tahun tapi diusianya yang sudah hampir

menginjak kepala empat Mama masih terlihat sangat cantik dan terbukti apabila Mama keluar

rumah banyak sekali lelaki lelaki buaya yang selalu menikmati kecantikan wajah Mama. Tak

berhenti disitu kulit Mama juga putih dan mulus seperti tak ada cacatnya sama sekali. Dengan

tinggi badan 165cm dan dipadu dengan berat badan 55kg membuat tubuh Mama terlihat ideal.

Ditambah lagi payudaranya yang besar kira-kira ukurannya 38B dan bongkahan pantat yang tak

terlalu besar tapi masih kenceng membuat mata lelaki seperti mau copot bila melihatnya.

Sore harinya aku terbangun dari tidurku karena perutku terasa lapar sekali. Seperti biasanya

aku langsung keluar dari kamarku dan mencari keberadaan Mamaku. Aku langsung saja

menuju kamarnya tapi Mama gak ada disana padahal tadi dia bilang mau tidur tapi kok gak ada

iya. Mungkin Mama udah bangun dan seperti biasanya kalau sore Mama pasti lagi dihalaman

belakang ngerawat bunga bunga kesayangannya. Benar dugaanku Mama memang ada disana

saat itu.

"Ma Toni laper, makan apa nih?" Tanyaku pada Mama yang masih asik merawat bunga bunga

kesayangannya.

"Tadi katanya males makan" ucap Mama tanpa menoleh kearahku.

"Ayolah Ma masak gitu aja Mama marah?" Aku berusaha memlas pada Mamaku dan biasanya

kalau pakai jurus ini selalu berhasil meluluhkan hati Mama.

"Tadi Toni beneran capek Ma"

"Iyaiya kamu ini selalu kok" mama mulai beranjak dari tempatnya merawat bunga dan berjalan

masuk kearah rumah. Tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Aaaahhhhhh" teriak Mama saat Mama melihatku. Aku sebenarnya juga bingung kenapa Mama

teriak seperti itu.

Setelah lama berpikir akhirnya aku sadar kalau aku lupa memakai baju, jadi aku saat ini dalam

keadaan benar benar telanjang.

"Maaf maaf Ma Toni lupa kalau Toni belum pakai baju" aku spontan langsung menutupi

kemaluanku yang sudah mulai ditumbuhi bulu bulu tipis dengan kedua tangganku."Kok bisa lupa gak pakai baju ituloh?" Kelihatan kalau Mama seperti tidak menutup matanya

dengan sungguh sungguh terlihat dia sedikit mengintip disela sela jari tanggan yang menutupi

matanya.

"Namanya aja orang lupa Ma, wajar ajakan Toni juga baru bangun tidur" jawabku seadanya.

"Yaudah cepet sana masuk pakai bajumu Mama mau nyiapin makanan buat kamu" mendengar

kata kata itu aku langsung masuk kekamarku dan langsung memakai baju.

Setelah memakai baju aku keluar dari kamarku menuju meja makan, tampak disana ada Mama

yang sedang sibuk menyiapkan makanan untukku. Sampai dimeja makan aku sangat terkesima

melihat pakaian yang sedang digunakan oleh Mama, dia munggunakan daster tipis tanpa

lengan dengan belahan dada yang sangat rendah sehingga tampak jelas belahan payudaranya

yang menggoda dan panjang daster bagian bawahnya hanya 10 centi dibawah pangkal paha.

Melihat pemandangan yang seperti ini sontak membuat Si Jago langsung berdiri seketika.

Ketika Mama sudah selesai menyiapkan makanan untuku dia langsung menggambil posisi

duduk disebelahku dengan otomatis daster yang dipakainya tertarik keatas, kini paha mulusnya

semakin terlihat jelas. Aku tak kuasa melihat pemandangan ini ingin sekali kuelus paha mulus

milik Mama.

"Ton itu kenapa kok bisa seperti itu?" Tanya Mama sembari menunjuk kearah Si Jago. Hal ini

benar benar membuatku sangat malu.

"Ehhh anu Ma Toni sendiri juga gak tau kenapa kok tiba tiba seperti ini" kataku yang gelagapan

menjawab pertanyaan dari Mama.

"Gak mungkin ah kamu gak tau penyebabnya" sepertinya Mama tau apa penyebab Si Jago

junior berdiri.

"Ahh Mama beneran Toni gak tau" sebenarnya saat ini aku benar benar maulu banget sama

mama, gara gara Si Jago yang gak bisa diajak kompromi.

"Yaudah deh kalau gak tau" sekarang Mama sudah memalingkan pandangannya kearah lain

dan tidak lagi memandang Si Jago yang sedang berdiri tegak menantang.

"Panas juga iya Ton cuaca sore ini? Pantas kamu tadi gak pakai baju" ucap mama sambil

mengibas ngibaskan tanggannya kemukanya.

"Iya Ma" sekarang aku sedikit lega karena mama tak lagi memandangi penisku.

"Sepertinya enak juga iya Ton kalau buka baju?" Mama langsung bangkit dari tempat duduknya

dan melepas daster yang sedang dikenakannya. Kini terpampang jelas BH dan CD Mama yang

berwarna putih.Melihat apa yang dilakukan oleh Mama membuat penisku semakin tegang seperti tak

terkendali, nafasku kini mulai memburu, dan jantungku seakan terpacu dengan begitu kencang.

Beda sekali dengan Mama yang terlihat sangat santai memamerkan bentuk tubuhnya

dihadapanku.

"Loh ada apa Ton kok kamu ngelihatin Mama seperti itu? Ada yang salah sama Mama?"

Ucapan Mama sepertinya tidak merasa bersalah sama sekali.

"Ee....eeenggakk kookk Ma" jawabku yang terbatah batah karena perasaan gugup yang

melandaku saat ini.

"Kok kamu malah gugup gitu seh? Hayo kamu horni iya ngelihat Mama dalam keadaan seperti

ini" Mama terus saja mengodaku sepertinya dia tau bahwa aku saat ini sudah sangat

terangsang oleh tingkahnya.

"Apaan sih Mama ini" aku yang sudah tidak kuat melihat hal ini langsung meninggalkan meja

makan dan langsung menuju kamarku.

Didalam kamar aku terus saja memikirkan hal yang baru saja kualami. Aku terus memikirkan hal

itu sampai malam harinya aku susah untuk tidur alhasil besoknya aku bangun kesiangan dan

dengan terpaksa juga akhirnya aku bolos sekolah.

"Kok baru bangun sih Ton? Sudah jam berapa ini?" Sapa Mama ketika aku keluar dari kamarku.

"Iya Ma maaf semalam Toni gak bisa tidur, gak tau kenapa kok semalam mata Toni kayaknya

gak mau buat dipejamin" jawabku kepada Mama sambil mengucek ngucek mataku yang masih

sulit untuk melek.

"Yaudah sana mandi dulu gih habis mandi terus sarapan" setelah selesai ngomong mama

langsung pergi meninggalkanku.

Aku segera mandi dan setelah mandi seperti perintah mama aku langsung sarapan karena

makanannya sudah disiapkan sama mama. Saat aku sedang asik asiknya makan Mama

mendatangiku dan alangkah kagetnya aku Mama kini hanya memakai BH dan CD yang

berwarna hitam kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih. Melihat hal itu dengan cepat

penisku berdiri seperti kemarin. Kini Mama mengambil posisi duduk disampingku.

"Gimana Ton enak masakan Mama? Tanya Mama ketika dia sudah duduk disebelahku.

"Ehhhh anu anu enak kok Ma"

"Iya udah terusin makannya iya sayang""Iiiiyyaaa Mmmaaaa" aku semakin gugup saat ini melihat BH dan CD Mama yang sangat

mengairahkan menurutku.

"Kok kamu kayak orang gugup gitu sih sayang? Emangnya ada apa?" Tanya Mama yang

sebenarnya sudah mengerti keadaanku saat ini.

"Gapapa kok ma" jawabku singkat.

"Mama kok gak pakai baju lagi sih?" Aku mencoba protes dengan hal yang dilakukan oleh

Mama.

"Kan Mama tadi habis senam jadi Mama gerah sayang makanya Mama gak pakai baju gini"

Mama mencoba menjelaskan kepadaku.

"Emang kenapa sih sayang? Ada yang salah kalau Mama seperi ini? Toh disini juga gak ada

siapa siapa cuma ada kamu" kini Mama yang mencoba protes kepadaku.

"Yaudah deh terserah Mama aja kalau gitu" kataku sok cuek dengan perilaku Mama padahal

aku sangat menikmati apa yang dilakukan Mama saat ini.

Setelah makan aku langsung nonton TV sedangkan Mama sibuk untuk mencuci piring yang

dipakai untuk sarapan tadi. Setelah mencuci piring Mama langsung duduk disebelahku.

"Waduh gara gara cuci piring nih BH mama jadi basah" Mama memegang BHnya yang

memang basah terkena cipratan air, dan tanpa diduga Mama mencopot BHnya yang basah

hinga kini menyembulah dua bongkahan payudara Mama yang bebas tanpa penutup apa-apa.

"Loh kok dicopot BHnya Ma?" Tanyaku yang pura pura bingung melihat tingkah Mama tapi

penisku seakan tak bisa berbohong kalau aku menikmati pemandangan ini.

"Kan BHnya basah sayang, nantik malah Mama masuk angin kalau BHnya gak dilepas" Mama

kini memegang payudaranya seolah olah mengelapa payudaranya yang basah akibat terkena

cipratan air tadi.

"........" Aku hanya diam tak menjawab dan mataku terus mengamati setiap adegan yang

dilakukan oleh Mama disampingku.

"Hayo kamu lagi liat apa? Kamu horni iya" Mama kembali mengodaku.

"Eee....eenngggaakkk kkoookkk Maaaa" jawabku mengelak.

"Gak apa? Ini buktinya kemaluanmu udah berdiri" kini Mama sudah mulai meremas remas

penisku.

"Eehhhh eeehhhh aaddduuu Maaaa" aku mengeluh menahan nikmat sensasi yang diberikan

oleh Mama."Enak sayang? Sekarang dilepas iya celananya" Mama kini menarik celana kolor yang kupakai

saat itu beserta CDku juga.

"Wow besar juga iya kontolmu Ton" seprtinya Mama sangat terkesima melihat ukuran penisku

yang lumayan besar.

Mama lalu mengocok dengan lembut batang penisku, nikmat sekali rasanya mungkin karena ini

pertama kalinya penisku dijamah oleh seorang wanita. Dengan telaten Mama terus mengocok

batang penisku. 10 menit lebih Mama sudah masih saja mengocok penisku dengan tempo yang

naik turun kadang cepat kadang pelan tapi cara itulah yang membuatku semakin merasakan

nikmat. Kini Mama mendekatkan bibirnya kearah batang penisku, mula mila dijilati terlebih

dahulu kepala penisku.

"Uuuhhhhh aaaahhhhh eeeennnnaaakkkk baaangggeeettt Maaaa" aku terus meracau

merasakan nikmatnya jilatan dari Mama pada ujung penisku.

Tampaknya Mama sangat mahir memperlakukan batang seorang lelaki. Kini Mama mulai

memasukan penisku kedalam mulutnya, dikulumlah penisku oleh Mama. Hangat sekali rasanya

dan ketika Mama mulai memajukan mundurkan mulutnya lagi lagi rasa nikmat kurasakan

hingga penisku terasa sangat geli sekali seperti ada sesuatu yang berontak ingin keluar dari

lubang penisku. Rasa geli semakin lama semakin parah hingga aku benar benar tank mampu

menahannya dan akhirnya "cret cret cret" entah berapa kalo spermaku tumpah didalam mulut

Mama. Yang membuatku heran saat itu Mama tanpa rasa jijik sama sekali menelan seluruh

spermaku yang ada dimulutnya.

"Ton tolong jilatin tetek Mama dong" Kini posisi Mama berbaring tepat disebelahku.

Aku hanya mengangguk menangapi perintah yang diberikan oleh Mama. Mula mula kukulum

puting susu Mama, terlihat Mama hanya meringis menahan geli karena puting susunya

kukulum. Semakin lama kulumanku berubah menjadi sedotan pada puting susunya. Kusedot

terus puting susu Mama hingga puting yang awalnya berwarna coklat kin berubah menjadi putih

pucat. Kini Mama mengarahkan tangganku kearah payudaranya yang satunya, aku tau apa

maksud dari Mamaku. Segera kuremas remas payudaranya sedangkan mulutku tak berhenti

dengan kegiatan mengulum dan menyedot.

"Aaaahhhh uuuusssshhhhh tteeerrruuussss Rrrroooonnnn tttteeerrruuussss" kini mulai

terdengar racauan yang keluar dari mulut Mama.

Mama sepertinya tidak ingin aku menghentikan kegiatanku ini terlihat dari tanggannya yang

terus menahan kepalaku agar terus berada dipayudaranya. Mama sepertinya sudah sangat

terangsang dengan kegiatan yang aku lakukan.

"Stttoooppp Tooonnn hhhheeennnttttiiiiiikkkaaaannnn" mendengar hal itu aku sempat kaget dan

menghentikan kegiatan yang kualakukan saat ini."Sekarang kamu jilatin memek Mama"

Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya aku menuruti saja apa perintah yang diberikan oleh

Mamaku. Kubuka CD Mama yang masih melekat ditubuhnya, ternyata CD Mama saat itu sudah

sangat basah. Ketika CD Mama sudah terlepas aku dengan cepat menjilati memek Mamaku

seperti apa yang diperintahkan olehnya. Bau khas kewanitaan Mama membuatku semakin

bernafsu untuk segera menjilati vagina Mama.

"Uuuhhhhh uuuhhhhhh sssssttttthhhhh ennnnaaakkk

tttttooonnnn tteeerruuuussss

aaaaauuuhhhhh" racau Mama saat aku mulai menjilati lubang kewanitaaannya.

Terus kujilati bibir vagina Mama dan sesekali kucoba memasukan lidahku kedalam liang

vaginanya. Kini tanggan Mama seperti menahanku agar aku tidak menghentikan kegiatanku

pada vagina Mama. Kini vagina Mama sudah semakin basah karena jilatan yang kuberikan.

Puas dengan lubang vagina Mama kini keletitnya yang menjadi sasaranku. Tubuh mama

bergetar ketika lidahku menyentuh keletitnya. Melihat hal itu aku semakin bersemangat untuk

memainkan keletitnya. 5 menit aku bermain dengan keletit Mama tiba tiba tubuh Mama

mengelijang dengan hebat, tanggannya seperti menekan kepalaku sampai sampai aku sulit

untuk bernafas.

"Oooooohhhhhhhhhhh" teriak Mama yang dibarengi dengan cairan yang keluar dari dalam

vaginanya. Kepalaku yang masih ditahan oleh kedua tangan Mama membuatku dengan

terpaksa harus menerima cairan yang keluar dari vagina Mama.

Mama melapaskan tanggannya dari kepalaku, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega. Tapi

tiba tiba mama mendorongku hingga aku jatuh terlentang dilantai rumahku. Tak lama kemudian

Mama beranjak menuju keatas tubuhku dan mengarahkan penisku agar masuk kedalam lubang

segama milik Mamaku. Dengan telaten Mama memasukan penisku kedalam vaginanya dan

pelan tapi pasti akhirnya penisku masuk sedikit demi sedikit kedalam lubang vagina Mamaku.

Rasa hangat terasa menjalar didaerah penisku saat penisku masuk kedalam vagina Mama. Kini

Mama mulai mengerakan badannya naik turun. Semakin lama gerakan yang dilakukan Mama

semakin cepat, sesekali Mama melakukan gerak memutar seperti goyang ngebor milik artis

dangdut Inul Daratista. Semakin lama goyangan Mama terasa semakin nikmat.

"Aaahhhh nniikkkmmmaaatttt sssseeekkkkaaaallllllllliiiii Maaaaaa"

"Aaaauuuuuhhhhh aaauuuhhhhhhhh iiiiiyyyaaaaa Sssaaayyyyaannngg kkoooonntttoollllllmuuuu

jjuuugggggaaa eeennnaaakkk"

"Aayyyoooo Maaaaa lllleeeebbbbiiihhh ccceeepppaatttt llllllaagggiiiii Maaaaaa"

"Iiyyyaaaaaa Ssssaaayyyyaaannngggg iiiiiiiiiyyyyyaaaaa"Kami berdua terus meracau menahan nikmat yang tiada tara. Goyangan Mama semakin lama juga semakin cepat membuatku semakin kelonjotan melayaninya.

"Ton Mama...........Mama mauu keeelllllllluuuuuaaaarrrrrr aaaahhhhhh" racau Mama semakin menjadi kini tubuhnya mngeliat seperti cacing kepanasan dan jatuh menimpahku.

Kubalikan tubuhnya tanpa melepas penisku dari lubang vaginanya. Aku mulai mengerakan badanku maju mundur memompa vagina ibuku.

"Aaaahhhhhh ahhhhh aaaaahhhhhhhhwwww" Mama terus mendesah menerima genjotan yang kuberikan. "Aaahhhhhhh eeennnaaakkkkk Saaaayyyyaaaannnggg eeeeennnnaaakkkk"

Mendengar desahan demi desahan yang keluar dari mulut Mama membuatku semakin bernafsu, kupercepat gerakanku hingga terdengar keras sekali suara kemaluan aku dan Mama beradu. Hampir 15 menit aku terus memompa vagina Mama kini saatnya orgasmeku datang,

terasa sangaty geli sekali sehingga aku tak mampu untuk menahannya dan akhirnya "crrreeettttt cccrrrrreeetttttt cccrrrrreeettttt" entah berapa kali spermaku menyembur menyirami rahim dan vagina Mamaku. Setelah itu tubuhku tergeletak lemas diatas tubuh Mama. Peniskupun tetap kubiarkan berada didalam vagina Mama, tapi lama kelamaan penisku menyusut menjadi kecil hingga terlepas dengan sendiri dari vagina Mamaku. Akhirnya kami berdua tidur didepan tv berdua dengan keadaan telanjang.

Sorenya mama membangunkanku karena Ayahku akan segera pulang. Mendengar kabar itu sontak aku langsung bergegas lari menuju kamarku. Kami terus melakukan hubungan terlarang ini ketika aku pulang sekolah karena tak mungkin bila malam hari kita melakukan hubungan ini.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home